364 Balita di Pasaman Barat Kategori Stunting, 30 Persen dari Maligi

Kamis, 10 Agustus 2023, 07:30 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pasaman Barat
364 Balita di Pasaman Barat Kategori Stunting, 30 Persen dari Maligi
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto menyaksikan penyerahan bantuan bahan makanan tambahan untuk Balita stunting di Maligi usai peluncuran sejumlah program inovasi kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Rabu. (robi irwan)

PASAMAN BARAT (10/8/2023) - Kecamatan Sasak Ranah Pasisie luncurkan sejumlah program inovasi pada beberapa program di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Sasak Ranah Pasisie, khususnya masyarakat Maligi.

"Penduduk Maligi saat ini mencapai 4.175 jiwa dengan jumlah Balita, 364 anak. Dimana, 88 balita di antaranya tercatat kategori stunting. Bisa dipersentasekan, penyumbang angka stunting di Sasak, 30 persennya ada di Maligi yang terdiri dari 4 jorong," ungkap Kepala Puskesmas Sasak Ranah Pasisie, Leon Marta saat peluncuran, Rabu.

Program dan aplikasi kerja Nagari Maligi yang diluncurkan Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pasaman Barat itu yakni Aksi Kecamatan Peduli Stunting (Sikepiting), Kecamatan Rekam KTP untuk Orang Sakit dan Disabilitas (Kerapu Sakti).

Kemudian, Penyerahan Bantuan oleh Bapak atau Ibu Asuh Anak Stunting (BIAAS) dan Kegiatan Sosialisasi Melalui Penyebaran dan Puskesmas Keliling Secara Aktif dan Terintegrasi (Seruling Sakti). Dkesempatan tersebut, juga diberikan makanan tambahan untuk Balita stunting di Maligi.

Baca juga: Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar

Dalam sambutannya, Risnawanto mengatakan, Nagari Maligi memang banyak membutuhkan pembangunan termasuk masalah kesehatan.

"Salah satu upaya pemerintah saat ini dalam menuntaskan permasalahan itu adalah dengan mengupayakan penurunan angka stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Pasaman Barat," ungkapnya.

"Makanya tugas utama kita saat ini untuk menjaga kesehatan masyarakat mulai dari sanitasi, Posyandu hingga memenuhi gizi anak-anak stunting," tambah Risnawanto.

Ia menekankan, pemerintah daerah tidak akan meninggalkan generasi dalam keadaan lemah. "Jika anak stunting tidak ditangani secara cepat, perkembangan otak juga tidak maksimal,' ungkapnya.

Baca juga: Penanganan Stunting jadi Fokus Musrenbang RKPD Agam Tahun 2025

"Dengan adanya pelayanan kesehatan untuk masyarakat mulai dari program berobat gratis, Lansia, ibu hamil hingga melahirkan, dengan harapan kesehatan masyarakat dapat meningkat," harap Risnawanto.

Halaman:

Penulis: Robbi Irwan
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: