Tahun Ajaran Baru jadi Faktor Pemicu Inflasi Sumbar Periode Juli 2023

"Inflasi kelompok transportasi bersumber dari peningkatan tarif angkutan udara dengan andil 0,22% (mtm) sejalan dengan meningkatnya permintaan di tengah momentum liburan sekolah," ungkap dia.

Kelompok pendidikan mencatatkan inflasi 1,99% (mtm) dengan andil sebesar 0,10% (mtm) sejalan dengan periode pendaftaran tahun ajaran baru.

Komoditas yang menjadi pendorong utama adalah biaya sekolah dasar yang sebesar inflasi 8,02% (mtm) dengan andil 0,07% (mtm) serta biaya sekolah menengah atas yang inflasi sebesar 4,60% (mtm) dengan andil 0,03% (mtm).

Baca juga: Asisten II Agam Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kenaikan Harga Minyak Goreng jadi Perhatian

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil inflasi sebesar 0,08% (mtm) dengan realisasi inflasi sebesar 0,25% (mtm).

Komoditas yang dominan menyumbang inflasi berasal dari komoditas pangan diantaranya cabai merah, kentang, cabai hijau, tomat, dan bawang putih. Peningkatan tersebut didorong oleh ketersediaan pasokan yang terbatas akibat faktor cuaca yang kurang kondusif.

Sementara itu, peningkatan harga bawang putih terus berlanjut sejalan dengan tingginya harga bawang putih di tingkat global.

Selain itu, rokok kretek filter juga menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,02% (mtm) seiring dengan berlanjutnya transmisi penyesuaian tarif cukai rokok.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang deflasi sebesar -0,20% (mtm) dengan andil -0,01% (mtm).

Deflasi tersebut didukung oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan dengan andil -0,01% (mtm), sejalan dengan pergerakan harga komoditas emas global yang lebih moderat.

Secara umum, inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada Juli 2023 didorong oleh berbagai komoditas terutama cabai merah, angkutan udara, dan sekolah dasar.

Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: