Bappenas Perkirakan 6 Juta Anak jadi Perokok Aktif, Puan Maharani: Kekhawatiran Ini Bukan Sekadar Ekspresi Moralitas

Sabtu, 08 Juli 2023, 15:00 WIB | News | Nasional
Bappenas Perkirakan 6 Juta Anak jadi Perokok Aktif, Puan Maharani: Kekhawatiran Ini Bukan...
Ketua DPR RI, Puan Maharani.

JAKARTA (7/7/2023) - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengutip Data Outlook Perokok Pelajar Indonesia pada 2022 yang menyebutkan, 47,06 persen anak Indonesia membeli rokok secara eceran.

"Lokasi terbanyak membeli rokok, kios dan minimarket. Ketika membeli pun, sebagian besar anak tidak pernah ditanya kartu identitas atau usianya," ungkap Puan Maharani, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan, jumlah perokok anak usia 10-18 tahun terus meningkat.

Jika pada tahun 2013 berada di angka 7,2 persen (jumlah perokok anak usia 10-18 tahun) maka pada tahun 2018 jadi 9,1 persen atau setara dengan 3,2 juta anak.

Baca juga: Palestina Tak Masuk dalam Pernyataan Bersama P20, Puan: Indonesia, Turki, China, Afrika Selatan dan Rusia Ajukan Keberatan Bersama

Merujuk data itu, politisi PDIP ini mengajak semua pihak, meningkatkan kesadaran untuk meminimalisir faktor-faktor yang dapat jadi pemicu peningkatan perokok anak.

Di antaranya, dengan perketat aturan iklan, promosi dan sponsor tentang rokok. Karena, sarana informasi dari media, sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan angka perokok aktif ini.

"Kita prihatin atas banyaknya anak-anak yang jadi pecandu rokok. Kita mendorong pemerintah mengetatkan pengawasan dan pemberian edukasi yang masif, agar generasi penerus bangsa terbebas dari bahaya rokok," ungkap Puan.

"Keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah perokok anak bukanlah sekadar ekspresi moralitas, tetapi juga merupakan kepedulian terhadap kesehatan dan masa depan generasi kita," tegas Puan.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024; Puan Maharani, Saldi Isra dan Basuki Hadimoeljono jadi Perbincangan Kader PDIP

Peningkatan jumlah perokok anak itu, menurut Puan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus ada terobosan dari pemerintah untuk menekan angka tersebut. Ini mesti jadi bagian dari program jangka panjang pemerintah.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: