KAJIAN EKONOMI UGM: Pessel Masuk Daerah yang Menarik Perhatian Investor
Buktinya apa, Net Ekspor barang dan jasa itu sejak tahun 2011 itu positif
Positifnya disini harus juga dipahami positifnya menurun. Apa artinya: barang yang dijual, lebih besar dari barang yang dibeli dari luar untuk di sini.
"Ekspor dan Import ya, tapi antar daerah," ujar Amirullah.
Nah, yang dicatat di sini adalah tahun 2011, net ekspor barang dan jasa, itu mencapai kira - kira Rp 3,4 Triliun.
"Jadi bisa dibayangkan, dikonsumsi, kemudian dijual keluar, itu nilainya tinggi," ucapnya.
Kemudian konsumsinya semakin meningkat, dari Rp 3,4 Triliun di tahun 2010, menjadi Rp 4,8 Triliun pada tahun 2020.
"Konsumsi meningkat dan di sini net ekspornya masih positif. Hanya saja net ekspor itu decline dari Rp 3,4 Triliun, sekarang hanya diangka Rp 723 Miliar," beber dia.
Artinya apa, ada kemungkinan meskipun masih positif di dalam melakukan perdagangan antar wilayah, tapi selisih itu semakin lama semakin kecil.
Nah dugaan adalah; karena kemungkinan ada konsumsi yang tinggi tadi. Konsumsi yang tinggi itu, juga biasanya dicerminkan dari daya beli yang semakin tinggi.
"Tadi kita fokusnya di pertanian , mestinya ada namanya NTP (Nilai Tukar Petani). Nah ini kalau kita lihat NTP nya tinggi, berarti kesejahteraan itu sampai ke level petani, tidak hanya di level masyarakat yang lain," ujar Amirullah.
Pembentukan Modal Tetap
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji