Pencoblosan Pilgub, Isdarilman: Prioritaskan Pemilih Disabilitas

Minggu, 15 November 2015, 21:31 WIB | News | Kota Padang
Pencoblosan Pilgub, Isdarilman: Prioritaskan Pemilih Disabilitas
Suasana sosialisasi Pilgub di kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, di aula kantor setempat, Sabtu (14/11/2015). (humas)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Pemilih disabilitas (penyandang cacat-red), agar diprioritaskan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pada saat pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar (Pilgub), 9 Desember 2015.

"Pemilih kategori ini, harus diberi kemudahan dalam pencoblosan nanti. Mereka akan didampingi saat pencoblosan dan dijamin kerahasiaannya," ungkap Divisi Penindakan dan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Padang, Isdarilman, saat sosialisasi Pilgub di kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, di aula kantor setempat, Sabtu (14/11/2015).

Mengantisipasi dan memantau pelanggaran selama Pilgub, Panwaslih Padang menyiapkan 13 Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di Kecamatan Koto Tangah. Selain itu, Panwaslih juga menyiapkan reward untuk KPPS dan PPS dengan partispasi paling tinggi.

"Kita siapkan reward seperangkat komputer, tapi ini sedang kita bicarakan dengan KPU Provinsi," ungkap Isdalirman.

Baca juga: Aplikasi Silon Macet Saat PKS-Demokrat Daftarkan M Iqbal-Amasrul ke KPU Padang

Sementara, Kordiv Teknis KPU Padang, Chandra Eka Putra menyebut, Pilgub nanti diprediksi akan terjadi persaingan suara cukup ketat. Chandra berharap, tidak terjadi kecurangan-kecurangan seperti politik uang dan lainnya. "Semua ini, pilihannya tergantung kita," ucapnya.

Dalam acara sosialisasi yang digagas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang itu, Chandra mengingatkan warga dan Panwaslih, untuk mewaspadai praktek politik uang. Apalagi Koto Tangah merupakan lumbung suara terbesar dibanding kecamatan lainnya di Padang.

Koto Tangah terdapat 115.949 pemilih. Sebanyak 328 TPS disiapkan. "Demokrasi itu sukarela. Bila sudah direcoki dengan uang, maka roh demokrasi itu akan rusak," tambah Chandra. (klg)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: