Rakor Publikasi dan Dokumentasi Bawaslu Sumbar: Alni: Kreatifitas Praktisi Humas Tentukan Citra Lembaga

Selain itu, Nurhaida Yetti mengingatkan, pentingnya membuat konten yang bernilai dalam menjalankan fungsi pengawasan melalui media sosial.

"Kuantitas yang banyak dengan mengabaikan kualitas konten, akan membuat citra lembaga di mata publik jadi jelek. Mindset ini mesti kita pahami bersama," tegasnya.

Terus Update Diri

Baca juga: KPU Biayai Pencetakan 512.000 Lembar Bahan Kampanye Calon Gubernur Sumbar 2024

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Muhammad Khadafi mengatakan, peran publikasi ini harus jadi passion setiap praktisi kehumasan.

"PR kita hari ini adalah terus meng-update pengetahuan bidang kehumasan. Karena, saat ini kebutuhan publik akan sebuah informasi yang sangat beragam," ungkap Khadafi.

Khadafi kemudian mengidentifikasi, ada kelompok masyarakat yang membutuhkan informasi bersifat teks, namun banyak juga yang suka memperoleh informasi dengan cara mendengarkan melalui suara.

Seiring kemajuan teknologi informasi, ungkap Khadafi, makin banyak yang menyukai teks, suara dan gambar (video).

"Saya mengapresiasi, ditengah keterbatasan fasilitas pendukung dari kantor, bapak ibu semua, hari ini telah mampu menghasilkan beragam konten yang setidaknya mampu menjawab beragamnya kebutuhan publik atas informasi kepemiluan terutama di bidang pengawasan Pemilu," ungkap Khadafi.

Sedangkan Sekretaris Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamaruddin mengatakan, Visi Bawaslu yakni "Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Pengawal Tepercaya dalam Penyelenggaraan Pemilu Demokratis dan Tepercaya."

Dalam mewujudkan visi ini, terang dia, Humas memiliki peranan penting sebagai upaya untuk membangun citra Bawaslu. Memperkuat dan menjaga eksistensi serta membangun persepsi positif publik terhadap Bawaslu.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: