Tanah Makkah Ditumbuhi Rerumputan, Komen Tanda Kiamat atau Jangan Melowdramatic Menghiasi
Ia juga mengatakan akan membangun 56 kebun di lingkungan Aziziyah dan 97 kebun di lingkungan Al-Naseem, dan menambahkan bahwa ini hanya beberapa dari 3.000 kebun yang sekarang sedang dibangun sebagai bagian dari pekerjaan program dan akan selesai dalam waktu dekat.
"Program ini juga bertujuan menanam pohon di berbagai fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di Riyadh, seperti pembangunan taman bermain untuk anak-anak, fasilitas olahraga, jogging dan jalur sepeda, serta fasilitas yang cocok untuk keluarga dan banyak lagi," terangnya.
Menurut Al-Moqbel, pelaksanaan penghijauan dengan penanaman pohon di sepanjang jalan akan membantu meningkatkan keinginan setiap warganya untuk lebih banyak berjalan kaki.
Sebagai informasi, Green Riyadh merupakan salah satu dari empat proyek besar Riyadh yang diluncurkan oleh Raja Salman pada 19 Maret 2019, di bawah pengawasan Komite Proyek Besar yang diketuai oleh Putra Mahkota Muhammad Bin Salman (MBS).
Inisiatif Green Riyadh adalah bagian penting dari tantangan kota untuk menjadi salah satu dari 100 kota teratas di dunia, untuk mencapai peringkat terbaik, sebagai bagian dari visi Kerajaan 2030.
Proyek Green Riyadh mencakup penanaman 7,5 juta pohon di seluruh ibu kota dan akan memberikan kontribusi peningkatan ruang hijau per kapita dari 1,7 meter persegi menjadi 28 meter persegi, dan meningkatkan total ruang hijau di kota menjadi 9 persen atau 545 kilometer persegi.
Selain peran kuncinya dalam meningkatkan kualitas udara dan menurunkan suhu, inisiatif ini diharapkan akan menyelamatkan wilayah alam dan keanekaragaman hayati di dalam dan di luar kota Riyadh.
Saudi Green Initiative dan Middle East Green Initiatives diresmikan oleh Putra Mahkota MBS pada Maret 2021.
MBS mengatakan bahwa dua inisiatif akan membentuk kecenderungan Kerajaan untuk melindungi bumi dan alam. Inisiatif ini dengan jelas akan menetapkan peta jalan ambisius yang menyatukan kawasan, dan secara signifikan memberikan kontribusi besar untuk memenuhi target perubahan iklim global.
Putra Mahkota menyatakan bahwa Kerajaan sepenuhnya mengakui tanggung jawabnya dalam memajukan perang melawan masalah iklim sebagai produsen minyak utama dunia.
"Sama seperti Kerajaan yang menopang pasar energi selama era minyak dan gas, Kerajaan juga akan menjadi pemimpin global dalam membentuk dunia yang lebih hijau," kata MBS. (kyo)
— Ù…Øمد الهذلي 🇸🇦 (@Mal_hothaly) January 9, 2023
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Seorang WNI Asal Nagari Kapa Pasaman Barat Dievakuasi dari Lebanon, Audy: Dipulangkan ke Sumbar Selasa Besok
- Ibu dengan Dua Anak Asal Kecamatan Baso Berhasil Dievakuasi dari Lebanon, Ini Penjelasan Plt Gubernur Sumbar
- Bulan Sabit Merah Negeri Sembilan dan USIM Pelajari Pola Penanganan Bencana ke PMI Bukittinggi
- Diresmikan 1 Muharram 1446 H, Keluarga Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Restui Usulan Pemprov Sumbar
- Gubernur Sumbar Temui Wakil Dubes RI untuk Arab Saudi, Ini Informasi yang Didapatkan