Empat Pasang Suami Isteri Ikuti PD-PKPNU di Pessel, Perkuat Ketahanan Aswaja Keluarga Nahdliyin

Senin, 12 Desember 2022, 17:25 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pesisir Selatan
Empat Pasang Suami Isteri Ikuti PD-PKPNU di Pessel, Perkuat Ketahanan Aswaja Keluarga...
Empat pasangan suami isteri dinyatakan lulus dan dibaiat sebagai kader yang sudah mengikuti PD-PKPNU yang digelar PC NU Pesisir Selatan di Madrasah Ibtidaiyah Yayasan Pendidikan Islam Silaut. Nagari Pasir Binjai, Kecamatan Silaut. (humas)

PESISIR SELATAN (12/12/2022) - Sejarah baru Nahdlatul Ulama Kabupaten Pesisir Selatan yang berhasil melaksanakan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU). Bahkan empat pasangan suami isteri dinyatakan lulus dan dibaiat sebagai kader yang sudah mengikuti PD-PKPNU.

"Masing-masing pasangan yang dibait sebagai kader NU yakni Subianto-Siti Mahfudlotin, Yoniwira Irawan-Meri Mulyani, Muslim-Rita Novita dan Juwanto-Ana Zunita," ungkap Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Pesisir Selatan, Subianto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Senin.

Pembaiatan peserta PD-PKPNU angkatan 1 ini diselenggarakan PCNU Kabupaten Pesisir Selatan, Senin dinihari pukul 00.00 WIB, di halaman Madrasah Ibtidaiyah Yayasan Pendidikan Islam Silaut. Nagari Pasir Binjai, Kecamatan Silaut.

Menurut Subianto, dengan dibaiatnya empat pasangan suami isteri ini, tentu sangat menggembirakan karena akan semakin memperkuat ketahanan nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdhiyah di lingkungan keluarga.

Baca juga: BUPATI PESSEL Lantik Perpanjangan Jabatan 122 Wali Nagari

"Pasangan suami isteri semakin kokoh membentengi keluarganya dari serangan paham-paham keagamaan yang selama ini selalu menyerang amaliyah, tradisi dan melemahkan tokoh/ulama NU," kata Subianto yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Islam Silaut, Kecamatan Silaut.

Menurut Subianto, banyak masyarakat yang kurang memahami bahwa pelan-pelan tradisi keagamaannya semakin gencar mendapat serangan dan ancaman dari kelompok-kelompok yang bertentangan dengan Ahlussunnah Waljamaah yang sudah tumbuh subur sejak lama di tengah masyarakat.

"Seperti adanya yang membid'ahkan ziarah kubur, tahlilan, mencegah kemungkaran dengan kekerasan dan sebagainya. Untuk itu, sangat diperlukan ketahanan keluarga yang selama ini sudah menganut paham keislaman Ahlussunnah Waljamaah," kata Subianto.

Rita Novita dalam testimoninya usai pembaiatan mengungkapkan, rasa syukurnya sudah diberikan jalan dan hidayah untuk mengikuti PD-PKPNU.

Baca juga: PEMKAB PESSEL Gelar Sekolah Lapang Pola Bertani Biaya Murah

"Saya awalnya sekadar menemani sang suami yang mengikuti PD-PKPNU. Bahkan, saat berangkat diingatkan sang anak, silakan mengikuti bersama bapak, tapi ibu jangan sampai pula jadi penganut paham kelompok," kata Rita sembari menyebutkan salah satu aliran dalam Islam.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: