Direktur PSH Unand: Kepercayaan Masyarakat ke Politisi dan Partai Dititik Nadir
PADANG (4/12/2022) - Direktur Pusat Studi Humaniora (PSH) Universitas Andalas, Dr Hary Efendi Iskandar menilai, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap politisi dan partai politik, telah sampai pada titik nadir.
"Hari ini, hampir tak ada ruang semangat kerelawanan, dalam sistem politik kita. Hampir semuanya sudah bermotif uang. Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama untuk memperbaikinya kembali," ungkap Hary Efendi di Padang, Ahad sore.
Hary kemudian merefleksikan kembali pernyataannya itu dengan riset yang dilakukannya terhadap dinamika masyarakat di Pemilu 1955.
"Pemilu 1955, kalau ada kampanye partai politik, masyarakat dengan mudahnya menyumbangkan hartanya pada politisi yang tengah berkampanye. Bahkan, masyarakat membawa bekal sendiri untuk dimakan bersama usai kampanye," ungkap Hary tentang tingginya tingkat kepercayaan publik pada politisi dan partai politik.
Baca juga: FIB Unand Tuan Rumah Seminar Nasional dan Rapat Kerja PPSI Tahun 2024
"Hari ini, saya belum menemukan fenomena seperti Pemilu 1955 itu. Ini tugas kita bersama terutama partai politik sebagai 'pabrik' yang melahirkan calon-calon pemimpin di ruang publik," tambah Hary.
Karena sudah dititik nadir, Hary menilai, upaya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bersama Tokoh Masyarakat dan Keagamaan ini jadi relevan untuk terus diikhtiarkan.
Karena, tantangan bangsa ini dalam pelaksanaan Pemilu makin berwarna. Di antaranya, tensi dan dinamika kontetasi politik yang semakin tinggi.
Kemudian, praktek politik uang yang semakin terbuka dilakukan serta kecenderungan partisipasi politik yang semakin menurun.
Baca juga: Kisah Perlawanan Siti Mangopoh Terhadap Belanda Bukanlah Mitos, Sejarawan: Dokumentasinya Banyak
"Mengatasi semua persoalan ini, sebenarnya hanya memerlukan cara sederhana yakni memulai kontestasi politik dengan adu gagasan," ungkapnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Jalan Kecil dan Rusak Serta Blank Spot jadi Potensi Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 di Sumbar
- Basarnas Gelar Simulasi Latgab Megathrust, Audy: Kesiapsiagaan Sumbar Makin Terasah
- Nanda Satria Ajak Orang Tua Sekolahkan Anak ke Pendidikan Vokasi Saat Reses di Ujung Pandan
- Bahas Distribusi Logistik Pemilihan Serentak 2024, KPU Sumbar Hadirkan TNI, Polri, Kejaksaan, BIN serta Kesbangpol dan BPBD
- Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah, Muhidi Minta Disdik Sumbar Carikan Program Khusus