Padang Pecahkan Rekor Muri 1.200 Talempong

VALORAnews - Museum Rekor Indonesia (Muri), menyematkan penghargaan bagi Pemko Padang, karena telah memecahkan rekor 1.200 talempong pacik, Jumat (23/10/2015) di Pantai Padang. Rekor ini makin istimewa, karena disaksikan puluhan pejabat dari berbagai negara yang tengah mengikuti Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA.

Rekor Muri itu, dipecahkan oleh 1.200 orang anak-anak sekolah berbagai tingkatan di Kota Padang. Mereka tampak tampil dengan penuh semangat sembari mengenakan masker. Sebelum diberikan penghargaan, seluruh anak-anak sekolah itu, mendapat dorongan semangat dari Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo.

Mahyeldi mendatangi masing-masing anak, lalu menanyakan asal sekolahnya. Dengan serempak mereka menyebut nama asal sekolahnya. Mahyeldi lantas memberi semangat, dengan terus menyalami sambil bertepuk tangan mengikuti irama yang dimainkan oleh talempong itu.

Mahyeldi mengajak anak-anak sekolah untuk mengepalkan tinjunya ke langit, sambil meneriakkan nama sekolah masing-masing. "SMK 1 yes," kata Mahyeldi yang kemudiaan diikuti anak-anak.

Baca juga: Mahyeldi Diundang Hadiri KTT IORA

Usai pemberian piagam rekor Muri, Mahyeldi mengatakan, talempong pacik sengaja ditampilkan kepada seluruh tamu yang berasal dari 20 negara peserta IORA. Ini dimaksudkan untuk mengingatkan lagi serta memperkenalkan ke dunia, bahwa Padang memiliki kekayaan seni yang beraneka ragam dan perlu diangkat di pentas dunia.

"Terimakasih kepada seluruh yang terlibat, sehingga kita dapat memecahkan rekor Muri," kata Mahyeldi di depan Lapau Panjang Cimpago (LPC).

Piagam penghargaan ini diserahkan Senior Manager Rekor Muri Indonesia, Awan Rahargo. Penghargaan diterima Walikota Padang disaksikan di antaranya Sekretaris Daerah Kota Padang Nasir Ahmad, Ny Harneli Mahyeldi dan sejumlah delegasi dari beberapanegara yang hadir.

Babendi-bendi

Baca juga: KTT IORA Sukses, Mahyeldi: Minang Makin Mendunia

Sebelum penampilan pemecahan rekor Muri ini, sejumlah delegasi dari berbagai negara, babendi-bendi dari Hotel Mercure menuju Pantai Padang. Mereka menaiki kendaraan tradisional asli Minangkabau itu, dengan rute Hotel Mercure-Jalan Veteran-Olo Ladang-Pantai Padang. Mereka terlihat begitu senang dan gembira.

Penulis:
Editor:
Sumber: