Mahasiswa Segel Kantor DPRD Sumbar
VALORAnews -- Sejumlah elemen mahasiswa di Sumbar menyatakan, kepemimpinan Joko Widodo bersama Jusuf Kalla telah gagal dalam sebuah demonstrasi di kantor DPRD Sumbar, Selasa (20/10/2015). Selain itu, sekitar 30 orang demonstran yang berasal dari BEM KM Unand, MPM KM Unand dan BEM UNP, menyegel pintu masuk utama kantor wakil rakyat itu.
Pantauan, penyegelan ini terjadi dipicu faktor tak satupun dari wakil rakyat yang tengah mengikuti sidang paripurna, mendengarkan orasi mereka tentang kinerja satu tahun Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam memimpin Indonesia.
Padahal, saat elemen mahasiswa dari UNP berorasi, mereka sempat ditemui dua orang anggota DPRD Sumbar dari Komisi I, Marlis dan Aristo Munandar. Saat itu, Marlis yang juga ketua Komisi I DPRD Sumbar, meminta mahasiwa untuk bersabar karena harus mengikuti sidang paripurna lebih dulu.
"Selesai paripurna ini, kita akan menerima adik-adik mahasiswa di ruang rapat khusus untuk berdialog," ungkap Marlis lalu kembali memasuki ruang sidang di lantai II, mengikuti rapat paripurna.
Dalam orasinya, Presiden BEM Unand, Galand Victory menyebutkan, Jokowi-JK telah gagal memimpin Indonesia. Karena, cukup banyak persoalan bangsa ini yang tak mampu mereka selesaikan secara tuntas.
Tak lama berselang, sekitar 100 orang mahasiswa dari Unand, ikut bergabung bersama BEM UNP. Agenda yang diusung masih serupa, mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK. Saat aksi damai ini makin ramai, penyegelan pintu masuk utama DPRD Sumbar terjadi.
Penyegelan ini diawali dengan keinginan para demonstran untuk memasuki ruang sidang utama yang tengah berlangsung sidang paripurna. Pihak Humas dan Pengaduan Masyarakat DPRD Sumbar, kemduian mencoba memediasi mahasiswa, agar mau berdialog di ruang sidang khusus.
"Berdasarkan Peraturan Tata Tertib DPRD, ruang sidang utama hanya boleh dipakai untuk sidang paripurna," ungkap Kabag Humas dan Pengaduan Masyarakat, Erdi Janur.
Merasa menemui hambatan, mahasiswa kemduian mencoba merangsek masuk dengan menembus barikade polisi. Karena tidak satupun dewan yang menemui mereka dan juga tidak diizinkan masuk, maka mahasiswa menyegel pintu masuk utama DPRD Sumbar itu.
Dalam orasinya, Presiden BEM KM Unand, Reido Deskumar, pemerintahan Jokowi-Jk mendapat rapor merah sehingga dianggap gagal memimpin RI.
Pada tahun pertamanya memerintah, terang Reido, pertumbuhan ekonomi turun dari 5,14 persen jadi 4,71 persen. Kemudian, mencabut subsidi BBM dan listrik, yamg menyebabkan rakyat makin tercekik. Di bidang kesehatan, masih buruknya pelayanan kesehatan pasien BPJS.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar