Poros Jakarta-Madrid-Abu Dhabi Dideklarasikan di Madrid, Ini Penilaian Ketum JMSI
JAKARTA (17/5/2022) - Organisasi perusahaan pers Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) mengapresiasi inisiatif KBRI Madrid dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Muhammad Najib, membangun poros global dalam mengampanyekan gerakan moderasi beragama.
Poros Jakarta-Madrid-Abu Dhabi, begitu nama gerakan global tersebut, dideklarasikan Dubes Najib dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di KBRI Madrid, di Calle Agastia, Madrid, pekan lalu, Ahad (8/5/2022)
FGD dihadiri oleh delegasi Komisi VIII DPRI yang dipimpin ketuanya, Yandri Susanto. Pembicara lain adalah Direktur Masjid Seville Sheikh Ibrahim Hernandez.
Ketua Umum JMSI Teguh Santosa diundang secara khusus oleh Dubes Najib untuk memantau jalannya FGD. Begitu juga dengan Direktur Amanat Institute, Fahd Pahdepie, yang kebetulan adalah Bendahara JMSI Jakarta.
Baca juga: JMSI dan KPU RI Tandatangani Nota Kesepahaman Kepemiluan
Selain Teguh dan Fahd, salah seorang anggota Komisi VIII DPR-RI yang hadir, Lisda Hendrajoni dari Fraksi Partai Nasdem, juga merupakan Ketua Dewan Pembina JMSI Sumatera Barat.
Dubes Najib, memilih Indonesia, Spanyol, dan Uni Emirat Arab, sebagai motor penggerak karena ketiganya dinilai memiliki pengalaman yang kaya dalam mempraktikkan toleransi beragama. Bila pengalaman ini digabungkan maka pengaruh poros gerakan ini akan berdampak secara global pula.
Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia sekaligus negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak dunia. Reputasi umat Muslim Indonesia yang toleran dan damai telah dikenal dunia.
Adapun Spanyol adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik. Negara ini, di masa lalu, merupakan salah satu battle field antara kekuatan Islam dan Katolik yang tengah memperebutkan pengaruh di kawasan.
Baca juga: Kembar Winda-Windi Ramaikan Pengukuhan JMSI Jambi
Terlepas dari pengalaman pahit di masa lalu itu, pemerintah dan masyarakat Spanyol umumnya dapat menerima dan menjaga peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Andalusia.
Penulis:
Editor:
Sumber: