Jemari Sakato Dorong Pemkab Pasaman Barat Aktifkan POS Pendidikan di Masa Darurat Bencana
SIMPANG EMPAT (9/4/2022) - JEMARI Sakato dan Save The Children mendorong Pemkab Pasaman Barat mendorong lahirnya Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB). Pos pendidikan pada dasarnya adalah Sekber SPAB yang berfungsi pada saat bencana.
"Di masa tanggap darurat gempa Pasaman Barat dan Pasaman, praktis proses pendidikan anak di daerah bencana tidak berlangsung. Karenanya, pembentukan Pos Pendidikan yang diusulkan untuk ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Surat Keputusan penting dilakukan," ungkap Koordinator Kemitraan JEMARI Sakato, Fikon Dt Sati dalam pernyataan tertulis yang diterima, Sabtu.
Pernyatan itu disampaikan, terkait Lokakarya Kemitraan Aktivasi POS Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat yang digelar Rabu (7/4/2021) lalu. Melalui lokakarya ini, diharapkan dapat mendorong terbentuknya wadah atau organisasi yang bergerak di sektor pendidikan darurat. Peserta lokakarya, sebanyak 25 orang yang berasal dari berbagai elemen terutama yang berkaitan dengan isu pendidikan di Pasaman Barat.
"Dengan adanya Pos Pendidikan, maka proses belajar mengajar bisa kembali bergerak. Anak-anak kembali bisa ke sekolah dan guru-guru kembali dapat mengajar dengan jaminan yang kuat," terangnya.
Baca juga: 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
POS Pendidikan adalah mandatori dari Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan No 33 Tahun 2019 tentang SPAB. Untuk bencana di Pasaman Barat, JEMARI Sakato dan Save The Children telah mendampingi sejak awal kejadian.
"Hari ini, Jemari Sakato dan Save The Children mendorong pembentukan Pos Pendidikan agar pemerintah daerah mampu memberikan menjamin Pendidikan kepada anak-anak kita yang terdampak bencana," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Pasaman Barat, Pramana Yose saat membuka lokakarya yang berlangsung selama 2 hari.
Dikatakan, gempa bumi akhir Februari 2022 lalu, berdampak besar terhadap aktifitas pendidikan terutama proses belajar mengajar karena mengalami pemberhentian sementara. Hal ini berakibat pada terjadinya pergeseran metode pembelajaran, trauma yang dialami peserta didik juga tenaga pengajar serta kerusakan pada beberapa bangunan sekolah, ikut jadi persoalan lain di dunia pendidikan pascabencana.
Aman ke Sekolah
Baca juga: Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasbar Pilkada Serentak 2024
Dikatakan Fikon, Lokakarya ini juga merupakan tindak lanjut dari agenda "Kampanye Aman Kembali ke Sekolah" yang di luncurkan beberapa hari lalu oleh Pemkab Pasaman Barat bersama JEMARI Sakato dan Save the Children.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
- Tantangan Kesehatan Pasbar masih Tinggi
- Debat Putaran II Pilkada Pasbar, Alfi Syahrin: Jangan Keluar dari Tema agar Masyarakat Punya Referensi Lengkap
- Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
- Risnawanto Tutup Adyarajaddipa Gudep Teritorial Adat dan Budaya Pasaman Barat