Rehab Rekon Gempa Pasbar, Saran Ahli: Cukup Perbaikan dan Perkuat Sepanjang Rumah Masih Tegak
PADANG (5/4/2022) - Ahli perkuatan bangunan khusus rumah rakyat dari Pusat Studi Bencana (PSB) Unand, Febrin Anas Ismail menawarkan teknik perkuatan kawat anyam, untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
"Selama bangunan rumah masih tegak, maka bangunan masih bisa diperbaiki dan diperkuat. Baik itu yang rusak dalam diameter lebar maupun retak kecil," ungkap Febrin sebagaimana disampaikan dalam makalah yang disosialisasikan pada warga terdampak gempa di Nagari Kajai dan Nagari Persiapan Timbo Abu, Pasamaan Barat.
Keunggulan menggunakan kawat anyam, terang dia, hasil perbaikan cukup kuat berdasarkan hasil uji di meja getar dengan gempa yang sangat kuat. Kemudian, lebih murah sekitar 30% dibanding perkuatan dengan memanfaatkan besi.
"Yang paling penting itu adalah mudah dikerjakan. Pengerjaannya tinggal tempel dan dipakukan ke dinding bata/batako di sudut dinding, baik itu di bagian atas dan bawah dinding. Pekerjaan ini bisa dilakukan tukang lokal tanpa perlu menunggu tenaga ahli," tegas Febrin.
Baca juga: Ketua PMI Sumbar Ikuti Agenda Olahraga Rutin ASN Agam, Ini Harapannya
Febrin kemudian mencontohkan teknis pengerjaan bagi rumah retak cukup besar (lebar celah lebih besar dari 5 mm). Yang dilakukan pertama kali yakni plesteran lama disekitar retak, dikupas minimum 50 cm lalu retak diisi dengan adukan 1 semen berbanding 3 pasir atau bahan kimia.
Setelah retak tertutup, buat kepala plesteran setebal 1 cm dan lebar 2 cm. "Kepala plesteran ini berfungsi sebagai tempat dudukan kawat anyam," terangnya.
Lalu, pasang kawat anyam dikedua sisi dinding dengan cara diikat satu dengan yang lain. Selanjutnya, dinding diplester kembali dengan campuran spesi 1 semen berbanding 3 pasir.
"Perbaikan dan perkuatan rumah masyarakat dengan menggunakan kawat anyam adalah metoda yang simpel, tidak perlu tukang profesional untuk melakukannya. Selain itu, cepat dan murah," terangnya.
Karena keunggulannya ini, Febrin menyarankan masyarakat, segera memperbaiki rumahnya yang rusak secara mandiri dengan metoda ini. Karena, keterlambatan perbaikan akan menambah tingkat kerusakan seperti faktor terpapar cuaca.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024