Batang Nango di Nagari Kajai Tiba-tiba Kering, Warga Cemas Ancaman Galodo
PASAMAN BARAT (27/2/2022) - Aliran Batang Nango di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, pada Ahad tiba-tiba kering. Sungai ini juga dipenuhi potongan kayu. Keringnya sungai ini, kemudian jadi tontonan warga.
"Aliran air Batang Nango ini, biasanya deras dan tidak pernah kering. Hari ini, badan sungai relatif tampak kering. Jika ada air yang tampak mengali, kondisinya juga sangat keruh," ungkap seorang warga Kajai, Sikeh, Ahad sore.
Keringnya Batang Nango ini, terjadi setelah gempa berkekuatan 6,2 SR melanda Pasaman Barat pada Jumat pagi. BMKG mencatat, hingga Ahad pukul 06.00 WIB, telah terjadi 124 kali gempa susulan di Pasaman Barat, setelah gempa utama berkekuatan 6,2 SR itu.
Dikatakan Sikeh, saat gempa terjadi, ada semacam getaran tanah dan bentuk longsor tampak di lereng pinggang Gunung Talamau.
Baca juga: 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
"Dari kejauhan terlihat bentuk terjadi longsor di Gunung Talamau. Biasanya tidak ada," kata Sikeh.
Sungai yang kering, berlumpur dan penuh material potongan kayu ini, diduganya sebagai penyebab aliran air sungai tersebut tersendat.
Warga lainnya, Riko merasa takut, dengan fenomena air sungai yang kering dan berlumpur.
"Mudah-mudahan tidak ada galodo (longsor) atau air bah setelah gempa ini. Namun, warga tetap merasa heran dan takut dengan fenomena itu," katanya.
Baca juga: Ini Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasbar Pilkada Serentak 2024
Menurutnya setelah sempat kering total sejak Ahad pagi, maka pada sorenya, air mulai mengalir di sungai itu namun berlumpur dan keruh.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
- Tantangan Kesehatan Pasbar masih Tinggi
- Debat Putaran II Pilkada Pasbar, Alfi Syahrin: Jangan Keluar dari Tema agar Masyarakat Punya Referensi Lengkap
- Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
- Risnawanto Tutup Adyarajaddipa Gudep Teritorial Adat dan Budaya Pasaman Barat