60 Anak Yatim Binaan Masjid Al Quwait Dibantu Biaya Pendidikan
Penanggungjawab JBB, Saribulih menambahkan, lahirnya program JBB berawal dari kepedulian pada anak yatim di Banuaran dan sekitarnya di luar panti asuhan. "Awalnya dari diskusi lepas antara saya dengan Herwaty Taher," ujarnya.
"Saat itu, ada pengusaha yang baru bangkit dari keterpurukan, ingin berbagi rezeki untuk anak yatim. Herwaty yang dulunya wartawan saya di Tabloid Publik, telepon saya. Maka saya ajak dan langsung dia setujui untuk berbagi saja dengan anak yatim yang ada di Banuaran ini," ujarnya.
Usai penyerahan santunan yang pertama itu, ungkap Saribulih, Herwaty menyebut bergabung dalam sebuah perkumpulan Rumah Gadang Basamo yang terdiri para alumni SMA 1 Padang tamatan 1987.
"Saya usulkan, program ini berlanjut dan dilakukan setiap ba'da Shalat Jumat. Gayung bersambut, disepakati untuk memberi nama program ini dengan Jumat Berkah Berbagi atau JBB," ujar praktisi pendidikan ini.
Dikatakan Saribulih, program JBB terus dikembangkan dengan menggandeng beberapa lembaga dan perorangan. Bahkan, beberapa lembaga sosial ikut membantu di antaranya, Dompet Dhuafa Singgalang, Laznas Rumah Yatim dan Jaringan Pemred Sumbar.
"Sampai saat ini, satu keluarga yang baru kehilangan sumber pencari nafkah, terus dibantu dan dibina oleh Laznas Rumah Yatim," ujarnya.
"Suksesnya semua program ini, tak terlepas dari dukungan para donatur. Baik donatur tetap maupun spontan. Termasuk para jamaah dan bapak ibu sekalian yang terus mendukung, demi anak yatim yang jadi tanggung jawab semua ummat muslim di sekitarnya," ujar Saribulih.
Tokoh masyarakat Banuaran, H Hudi Sutomo, mengapresiasi program yang dirancang di Masjid Al Quwait ini. Apalagi, ujarnya, program ini mendapat dukungan dari beberapa elemen yang eksis dibidang penyaluran bantuan.
Bahkan, tambahnya program ini sudah menyasar pada kaum dhuafa. "Semoga akan mengurangi jumlah masyarakat miskin," harap dia.
Dia berharap, dukungan dari semua komponen yang ada di Banuaran. Baik pemerintah, para jamaah masjid dan masyarakat secara keseluruhan. "Hanya dengan kebersamaan, ekonomi akan membaik. Begitu, juga pembangunan ekonomi akan memberi dampak positif pada pembangunan mental dan spritual," ujarnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- KPU Padang Gelar Simulasi Putung Suara, Pj Wako: Sempurnakan Kembali Potensi Kekurangan Pelaksanaan
- Reses Dapil, Albert Hendra Lukman Jemput Aspirasi Penerima KIP dan PIP di Kota Padang
- Warga Piai Tengah Minta M Iqra Chissa Perjuangkan Perbaikan Irigasi dan Jalan
- Tampung Aspirasi Warga Kecamatan Padang Timur, Muhidi Sarankan Ada Rembug Warga yang Bukan Musrenbang
- Hendri Septa-Hidayat Tawarkan Tiga Kartu Hebat di Pemilihan Serentak 2024, Ini Manfaatnya