Festival Rabab di Sungai Liku Sukses, Fadly: Pemuda Butuh Kepercayaan
PESISIR SELATAN (26/9/2021) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengapresiasi pembinaan yang dilakukan Dinas Kebudayaan terhadap kesenian Rabab. Seni tradisi yang tersebar di Pesisir Selatan, Pariaman dan Solok Selatan ini, mesti diupayakan terus pelestarian kekayaan budayanya, sehingga tidak hilang dari Bumi Minangkabau.
"Untuk pelestarian dan pemajuan kebudayaan, diperlukan langkah strategis malalui upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan. Kita apresiasi usaha Dinas Kebudayaan ini," ungkap Mahyeldi ditingkahi guyuran hujan yang turun saat pembukaan Pertunjukan Pendampingan Rabab/Babiola di Kanagarian Sungai Liku, Kecamatan Ranah Pesisir, Ahad.
Kebudayaan, menurut Mahyeldi, merupakan investasi masa depan dalam membangun peradaban bangsa. Karena itu, kebudayaan suatu negara/bangsa, akan maju dan bertahan sejalan dengan usia bumi.
"Keberagaman kebudayaan daerah merupakan identitas suatu bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional," terangnya.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Dalam UUD 1945, ungkap Mahyeldi, sudah diamanahkan tentang pemajuan kebudayaan sejalan dengan amanat UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. "Untuk pemajuan kebudayaan diperlukan langkah strategis malalui upaya Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan," ulangnya.
Kegiatan pendampingan terhadap Warisan Budaya Rabab yang diprogram Pemprov Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan ini, merupakan salah satu upaya dalam pelestarian Warisan Budaya.
"Sangat berharap sekali, kegiatan pendampingan Rabab/Babiola ini dapat meningkatkan jumlah pelaku kesenian tradisional rabab/babiola baik dari segi kuantitas maupun kualitas," harap dia.
"Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia Kebudayaan, lembaga dan pelatihan di bidang kebudayaan mesti terus didorong," tambahnya.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Sementara, salah seorang anggota Tim SANAK (Satuan Tenaga Konselor Kepariwisataan) Sumatera Barat, Muhammad Fadly mengatakan, iven bergengsi bisa dilaksanakan tanpa membutuhkan modal besar. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan partisipasi masyarakat, sebuah iven dengan nilai artistik tinggi sudah bisa diangkatkan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Rekomendasi Camping Ground di Pesisir Selatan, Pemandangannya Indah Cocok Berkemah, Cuma Rp150 Ribu per Malam
- 4 Tempat Liburan di Pesisir Selatan Sumbar, 3 Diantarnya Wisata Air
- KULINER KHAS MANDEH: Gulai Ambacang Ikan Karang, Nikmatnya Bikin Lidah Bergoyang
- CAMPING di MANDEH: Mengintip Indahnya Sunset dari Dalam Kemah
- TREKKING MANDEH: Menikmati Sekeping Surga Tersembunyi, di Puncak Batu Garudo