Jadi Investor Saham Cerdas, Lo Kheng Hong: Rutin Baca Annual Report dan Laporan Keuangan

Kamis, 29 Juli 2021, 19:04 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Jadi Investor Saham Cerdas, Lo Kheng Hong: Rutin Baca Annual Report dan Laporan Keuangan
Tangkapan layar Lo Khong Heng saat jadi narasumber utama pada Webinar Nasional Menjadi Investor Cerdas yang digelar Econand, Kamis siang.

PADANG (29/7/2021) - Bekerja dari rumah (work from home) yang jadi trend di masa pandemi Covid19, telah dilakoni Lo Kheng Hong sejak 25 tahun lalu. Selain itu, Lo Kheng Hong juga tak punya pelanggan, tak punya partner kerja, tak punya utang dan tidak punya tempat usaha serta tak punya bos.

Walau tak bekerja secara fisik dan tidak memiliki lima hal di atas, Lo Kheng Hong tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua MNC Grup, sebuah perusahaan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang media, finansial, properti, sumber daya alam dan transportasi. Selain itu, tercatat sebagai pemilik saham nomor 3 terbesar dari PT Gajah Tunggal, sebuah perusahaan pembuat ban di Indonesia.

"Membeli saham adalah pilihan terbaik untuk memaksimalkan keuntungan investasi. Sayang, belum dipercayai oleh 99 persen masyarakat Indonesia yang masih suka simpan uang di bank atau beli properti," tegas Lo Kheng Hong saat jadi narasumber utama pada Webinar Nasional Menjadi Investor Cerdas yang digelar Econand, Kamis siang.

Dalam webinar ini, Lo Kheng Hong mengurai cara salah seorang investor saham paling sukses di dunia, Warren Buffet. Diketahui, Warren Buffett, adalah tipe investor yang membeli dengan alasan tertentu, jadi saat tidak ada alasan untuk menahan saham, maka ia akan menjual kepemilikannya. Buffett selalu mencari saham yang bagus, memiliki keunggulan kompetitif dan memiliki manajemen yang baik.

Baca juga: Ini Tips jadi Investor Saham ala Susy Meilina di Webinar Econand

"Baca annual report dan laporan keuangan perusahaan publik sebanyak-banyaknya. Inilah satu satunya cara untuk jadi investor saham cerdas. Ini juga merupakan kiat utama Warrren Buffet dalam bermain di pasar saham," sarannya.

Sebagai orang terkaya di dunia, Wurren Waffet mengatakan, waktu adalah sesuatu yang tak dapat dibeli walau hanya satu detik saja.

"Waktu bukan uang. Tapi, waktu lebih bernilai dari uang. Karena, uang yang kita belanjakan, bisa kita cari lagi tetapi waktu kita yang telah berlalu tidak bisa kembali lagi. Waktu adalah hidup kita," ungkap Lo Kheng Hong berfilosofi tentang pentingnya jadi seorang investor saham.

"Seorang investor saham, akan memiliki banyak uang dan waktu luang. Bisa mengerjakan apapun tanpa perlu khawatir terhadap apapun. Seorang investor mampu menghasilkan uang walau dia tengah tidur pulas. Ini lah kenikmatan yang bisa diperoleh seseorang investor saham," tambahnya.

Lo Kheng Hong kemudian membagi empat kelompok manusia. Pertama, orang yang memiliki banyak waktu, tapi tidak punya uang. Mereka dalam kelompok ini adalah pengangguran yang hidup jadi benalu bagi orang lain.

Kedua, orang yang memiliki banyak uang tapi tidak punya waktu. Mereka ini yakni pengusaha atau eksekutif yang bekerja keras setiap hari, untuk membesarkan perusahaan tempatnya bekerja.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: