Jadi Investor Saham Cerdas, Lo Kheng Hong: Rutin Baca Annual Report dan Laporan Keuangan
Ketiga, orang yang tidak punya banyak uang dan waktu. Kelompok ini adalah masyarakat yang lebih menyenangi jadi kaum profesional (pegawai-red). Populasi orang di kelompok ini, dimata Lo Kheng Hong, sangat banyak di Indonesia karena mayoritas masyarakat lebih menyenangi profesi yang mendapat gaji secara bulanan ini.
Kiat Sukses Lo Kheng Hong
Agar sukses jadi investor saham, menurut Lo Kheng Hong, seseorang pemula mesti belajar untuk menguasai pendekatan fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental adalah memperhatikan kondisi kandang dan kesehatan sapinya. Sapi adalah analogi untuk perusahaan dan kandang adalah kondisi pasar modal.
Analisis teknikal hanya memperhatikan pergerakan ekor sapi. Ekor adalah analogi untuk harga saham. Bagi penganut paham teknikal ini, kondisi kandang dan sapinya tidak penting bahkan mungkin ia tidak peduli apakah sapinya sakit atau lagi bete. Yang penting, ekornya masih bergerak naik turun.
Untuk seorang investor saham kategori pemula maupun pemain lama, Lo Kheng Hong menyarankan, untuk membeli saham perusahaan publik yang menghasilkan produk dan jasa untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semua kita tergantung pada produk dan jasa dari perusahaan publik. Inilah salah satu alasan, kenapa saham perusahaan publik yang menghasilkan kebutuhan masyarakat luas ini, jadi pilihan untuk insvestasi saham," terangnya.
Selain itu, Lo Kheng Hong juga punya alasan nasionalisme dalam menanamkan uangnya di perusahaan publik Indonesia. "Gudang Garam, membayar pajak lebih dari Rp150 triliun lebih dalam dua tahun terakhir."
"Ini lah alasan saya memilih untuk jadi investor saham di perusahaan publik. Karena, perusahaan ini membayar pajak secara rutin. Sebagai investor saham, inilah salah satu cara kita berbakti pada bangsa ini. Jadi pahlawan bagi bangsa," terangnya.
Lo Kheng Hong juga menyatakan, dirinya tidak bermain mata uang (valas). Karena, pemain valas niatnya selalu tak baik. "Harga mata uang asing akan bergejolak, jika situasi buruk yang terjadi. Sementara, investor saham selalu mengharapkan sesuatu yang baik terjadi," tambahnya.
Selain itu, Lo Kheng Hong menyatakan, dirinya juga tidak menyimpan uang di bank. Alasannya, menyimpan uang di bank karena berarti akan membuat kita miskin secara pelan-pelan karena ada faktor inflasi dan imbal hasil yang relatif kecil.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024