Varian Baru Covid19 Masuk Indonesia, Dr Andani: Sumbar Potensi Samai India dalam Lonjakan Kasus
VALORAnews - Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra MSc mengungkapkan, peningkatan kasus positif secara tajam terjadi sejak tanggal 14 April 2021 hingga hari ini. Secara statistik, peningkatan kasus positif Covid19 secara nasional dan di Sumatera Barat secara khusus, cenderung terjadi pada momen hari besar dimana orang banyak berkumpul secara fisik.
"Momen seperti Lebaran 2020, Natal 2020 dan libur tahun baru 2021 terjadi lonjakan kasus Covid19 karena pada momen tersebut, orang-orang berkumpul dan berinteraksi secara fisik. Dalam pertemuan tersebut, penularan terjadi dari individu suspect pada orang lain," ungkap Andani di Padang, Senin (10/5/2021).
Dikatakan, kasus positif Covid19 Sumatera Barat per 8 Mei 2021, berjumlah 2.555 kasus atau setara dengan 6.58%. Data yang dikeluarkan Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Unand, menunjukkan bahwa kasus positif Covid19 mengalami trend kenaikan selama April 2021.
Di Sumatera Barat, trend peningkatan kasus positif menjelang lebaran tahun 2021 ini, sangat mengkhawatirkan karena kenaikannya sangat drastis dan signifikan. Rata-rata kasus positif di Sumatera Barat per April 2021, mengalami kenaikan dua kali bulan Maret (6.73%), dimana rata-rata positif Covid-19 bulan April ini 12.42%.
Baca juga: Ketua DPRD Bawa Kadisdik Tinjau Kampus SMAN 2 Sumatera Barat
Pada bulan April ini pula, ungkap dia, terjadi lonjakan kasus positif tertinggi hingga mencapai rata-rata positif 17.6%. Lonjakan kasus positif yang sangat tajam terjadi pada 17 April 2021 dengan total jumlah kasus positif 3.028. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya, dengan jumlah kasus positif 1.455.
Selain itu, peningkatan kasus positif Covid19, terjadi hampir di semua kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Beberapa kota dengan rata-rata positif sangat tinggi adalah Bukittinggi (22.85%), Kota Solok (20%), Kota Payakumbuh (14.41%), Kota Sawahlunto (12.79%) dan Kota Pariaman (11.47%).
Sementara, kabupaten dengan rata-rata positif di atas 10%, seperti Sijunjuang (17.90%), Dharmasraya (15.76%) dan Agam (11.56%).
Kota Padang Panjang, meskipun rata-rata kasus positif di bawah 10%, lonjakan kasus sangat tajam di minggu keempat April, dari 8% pada minggu ketiga, melonjak menjadi 16.77% atau dua kali lipat pada minggu keempat.
Baca juga: Jons Manedi Terangkan Bahaya Investor Politik Calon Kepala Daerah ke Mubaligh Muhammadiyah
Begitu juga dengan kota Pariaman yang meningkat dua kali lipat, dari 10.96% pada minggu ketiga, menjadi 21.68% pada minggu keempat. Lonjakan kasus juga terjadi di beberapa kabupaten seperti Pasaman Barat, dari 7.91% pada mingu ketiga, menjadi 22.08% atau tiga kali lipat pada minggu keempat, Pesisir Selatan dari 6.31% di minggu ketiga menjadi 16.74% pada minggu keempat.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024