BI Sumbar Kembangkan Klaster Padi Organik di Agam
VALORAnews - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A mengungkapkan, Sekolah Lapang Padi Organik (Selapo) dengan teknologi Ramah Lingkungan (RL), merupakan pemanfaatan mikroba ramah lingkungan yang berguna untuk memperbaiki kondisi tanah, sehingga meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemupukan. Selain itu juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
"Berdasarkan manfaat tersebut, akan berdampak kepada peningkatan hasil produksi. Panen yang dihasilkan diperkirakan sekitar 6,5 ton/hektar, meningkat dari sebelumnya sekitar 5,5 ton/hektar atau meningkat sebesar lebih kurang 15%," ungkap Wahyu usai panen perdana padi organik milik Poktan Usaha Muda di Jorong Pauah, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, kemarin.
Selama kurang lebih 5 bulan pelaksanaan Selapo, terangnya, para petani diharapkan mampu mengimplementasikan budidaya padi organik lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu, para petani diharapkan semakin disiplin dalam melakukan pola tanam secara organik, untuk mempertahankan kualitas produksi padi.
Sebagai tindak lanjut Selapo, ungkap Wahyu, BI Sumbar juga menjalin kerjasama dengan BMKG Stasiun Sicincin, menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) pada periode Juli-Desember 2020. Tujuannya, agar petani juga memiliki kemampuan untuk memahami kondisi cuaca, sehingga dapat menentukan waktu tanam yang sesuai dengan kondisi iklim di wilayah tersebut.
Baca juga: Keltan Jawi Jawi Agro Panen Padi Organik, Produksi Meningkat 1 Ton
Selapo merupakan salah satu program Pengembangan UMKM KPw BI Sumbar di klaster padi organik. Program pengembangan klaster padi organik di Kecamatan Kamang Mudiak ini, telah dimulai sejak Desember 2018 lalu. Direncanakan, berjalan selama paling sedikit 3 tahun. Ini merupakan bagian dari program pengembangan UMKM oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat.
Program pengembangan klaster ini, merupakan kerjasama BI Sumbar dengan sejumlah instansi terkait yang diharapkan mampu menciptakan peningkatan produksi dan perluasan lahan padi organik, perbaikan mekanisme pertanian dari pertanian konvensional menjadi pertanian organik modern, penguatan aspek kelembagaan petani melalui pendirian gabungan kelompok tani dan terbukanya akses keuangan.
Dalam merancang dan melaksanakan program pengembangan klaster tersebut, BI Sumbar bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian; Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH); Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) dan Dinas Pertanian Kabupaten Agam.
"Pola kerja sama ini merupakan wujud sinergi antar instansi agar dapat memperoleh hasil yang maksimal," ungkap Wahyu.
Baca juga: BI Sumbar Optimistis, Tingkat Inflasi 2023 Menurun
Pelaksanaan Selapo merupakan salah satu bagian dari program terpadu pengembangan klaster yang dimulai dari proses input, produksi, sampai dengan pemasaran yang diterapkan pada Kelompok Tani (Poktan) Usaha Muda di Kabupaten Agam.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025