BI Sumbar Kembangkan Klaster Padi Organik di Agam
Selapo merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta/petani guna menerapkan Teknologi RL pada budidaya padi organik dalam rangka mewujudkan pertanian organik di Kabupaten Agam, khususnya di Kamang Mudiak.
Kegiatan Selapo Teknologi RL ini dilaksanakan pada lahan milik anggota Poktan Usaha Muda di Jorong Pauah Nagari Kamang Mudiak, yang mencakup beberapa kegiatan yaitu pertemuan persiapan (kesiapan peserta, kontrak belajar dan pemaparan teknis budi daya sesuai Selapo), pertemuan rutin selama 14 kali pertemuan (materi khusus, pengamatan dan kerja lapang) dan ditutup dengan kegiatan field day (temu lapang petani dan diskusi terkait hasil Selapo).
Pengendalian Inflasi
Baca juga: Curah Hujan Tinggi jadi Faktor Pemicu Inflasi Beras di Sumatera Barat
Program pengembangan klaster KPw BI Sumbar ini, merupakan salah satu upaya di bidang pengendalian inflasi daerah dan pengembangan potensi ekonomi daerah.
Sumber utama tekanan inflasi Indonesia banyak dipengaruhi supply side (sisi penawaran) yang disebabkan gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan pemerintah, khususnya terkait komoditas bahan pangan. Saat ini komoditas bahan pangan merupakan penyumbang utama inflasi di Indonesia.
Dalam situasi dan kondisi seperti itu, dan sejalan dengan tujuan mengendalikan laju inflasi, Bank Indonesia dinilai perlu turut serta menjaga ketersediaan pangan. Kecukupan ketersediaan bahan pangan dipercaya mampu menjaga sisi supply, sehingga mampu meredam gejolak harga sekaligus membantu mengendalikan laju inflasi.
Keikutsertaan Bank Indonesia menjaga sisi supply itulah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk program pengembangan klaster komoditas bahan pangan. Adapun kriteria pemilihan komoditas bahan pangan yang akan dikembangkan dengan model klaster, selain komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi, komoditas yang berorientasi ekspor dan komoditas yang merupakan unggulan di wilayah Sumbar merupakan jenis-jenis komoditas pilihan yang bisa dikembangkan pula.
Sehingga, program pengembangan klaster yang dikembangkan Bank Indonesia bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat, tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah dan mengembangkan potensi ekonomi daerah bersangkutan tetapi juga dapat diarahkan untuk mengendalikan inflasi di daerah lain yang dapat diwujudkan melalui kerjasama antar daerah.
Saat ini, program pengembangan klaster yang sedang dijalankan BI Sumbar berjumlah 2 klaster yaitu klaster bawang merah di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok dan klaster padi organik di Kabupaten Agam.
Selain itu, BI Sumbar juga memiliki program pengembangan ekonomi lokal unggulan yaitu Kerajinan Sulaman Naras di Kota Pariaman dan Komoditas Ekspor Kopi di Kabupaten Solok, yang dipantau secara terus menerus perkembangannya bersama-sama dengan instansi terkait.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025