150 Dosen Unand Ikuti Workshop Pengembangan Mutu Bahan Ajar
VALORAnews - Dosen mesti berperan aktif dalam penyusunan kurikulum outcome based education (OBE), bukan lagi berbasis konten atau isi. Hal ini penting dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan penyelenggaraan perkuliahan daring atau online.
Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unand, Prof Henny Lucida saat menyampaikan beberapa poin penting porgam kerja lembaga itu, saat membuka Workshop Pengembangan Mutu Bahan Ajar, di Ruang Sidang Pimpinan Gedung Auditorium Sayap Selatan, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Kamis (20/02/2020).
"Saat ini, baru 12 program studi (prodi) Unand yang meraih akreditasi internasional. Dengan kurikulum OBE serta sistem perkuliahan daring, merupakan tantangan tersendiri dalam menghasilkan peningkatan daya saing lulusan dalam menghadapi dunia kerja," ungkap Henny pada pelatihan yang digelar sehari penuh itu.
Workshop ini diikuti 150 orang peserta yakni dosen-dosen dari seluruh program studi/jurusan yang ada di Unand. Sebagian besarnya adalah dosen nuda. Narasumber workshop, Dr Asrinaldi (FISIP Unand) yang menyampaikan materi tentang penulisan konten atau isi dari buku ajar dan Heru Dibyo Laksono MT (FT Unand) yang menyampaikan materi tentang tata lay out buku ajar.
Baca juga: Dipercaya jadi Calon Tuan Rumah Agenda Nasional di Tahun 2025, KPID Temui Ketua DPRD Sumbar
Selain itu, Henny juga menyampaikan tentang adanya hibah penelitian Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP). Salah satu kegiatan yang akan didanai LP3M berupa pengembangan metoda pembelajaran melalui pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menurut format OBE (outcome based education), penelitian tindakan kelas (PTK) serta perencanaan dan pelaksanaan tugas Badan Penjaminan Mutu (BAPEM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM).
Sampai saat ini, terangnya, Unand sudah memperoleh peringkat empat nasional untuk penelitian (Misi nomor 2 Unand), namun belum berbuat banyak dalam hal peningkatan metoda untuk menghasilkan pedidikan yang bermutu dan meningkatkan daya saing lulusan (misi nomor 1 dan core business Unand).
"Oleh sebab itu, LP3M menyediakan 75 hibah PPMP. Dananya per proposal per dosen adalah Rp5 juta (yang diserahkan lunas setelah output dilengkapi) plus terdaftar sebagai presenter oral pada seminar internasional yakni International Conference on Educational Development and Quality Assurance (ICED-QA) pada bulan Oktober setiap tahun, plus publikasi artikel di prosiding yang terindeks scopus," ungkapnya. (rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar