Danrem Wirabraja Bantu Bibit Pohon untuk Penghijauan di Solsel
VALORAnews - Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo memberikan bantuan bibit pohon dan penyuluhan pada masyarakat di dua kecamatan di Solok Selatan (Solsel) yaitu Kecamatan Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari, Rabu (25/12/2020). Sehari sebelumnya, dia memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Solok Selatan.
"Pemberian bantuan bibit pohon ini, bertujuan untuk mengembalikan kembali keasrian hutan di Solsel, sehingga dapat mencegah terjadi bencana banjir bandang," ungkap Brigjen Kunto Arief.
Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Solsel H Yulian Efi, Anggota DPRD Mursiwal, rombongan dari organisasi Indonesia Offroad Federation (IOF), Persatuan Olahraga Buru Babi (POBBI) Sumbar.
Juga hadir Kasi Intel Kolonel Kav Mukmin, Kasi Log Kolonel Kav. Asep Solihin, Kasi Ter Kolonel Inf Budi Prasetio, Dandim Padang Kolonel Arh Nova Yohanes Yuda serta Dandim 0309 Solok, Letkol Arh Priyo Iswahyudi.
Baca juga: Dandim Agam Paparkan Rencana TMMD 117 ke Danrem Wirabraja
Kepada masyarakat ia mengingatkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat, untuk menjaga kelestarian hutan. Dia menambahkan, jika masyarakat tidak peduli lagi dengan hutan dan menebang pohon sembarangan, dampaknya akan jauh lebih besar bila dibanding dengan keuntungan sesaat yang didapat dari hasil menebang pohon di hutan.
"Jangan hanya mementingkan keuntungan diri sendiri dengan menebang pohon sembarangan di hutan, masyarakat secara bersama-sama harus menyadari pentingnya menjaga alam," ungkapnya usai memberikan bantuan bibit pohon di Kecamatan Sangir Batang Hari, Rabu pagi.
Di samping itu, ia juga mengenalkan kepada masyarakat petani didaerah itu tentang cairan Bios 44 (Komposer) yang dapat membantu kesuburan tanah.
Ia menjelaskan, Bios 44 merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikroorganisme yang disatukan berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada lahan gambut dalam tempo tertentu. Cairan tersebut membuat lahan gambut tidak akan mudah terbakar.
Baca juga: Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
Menurutnya, Bios 44 dulunya digunakan untuk mencegah kebakaran lahan, seiring waktu Bios 44 dikembangkan dan digunakan untuk mengurai tanah tandus menjadi subur. Ia berharap, tidak ada lagi masyarakat yang merusak bantaran daerah aliran sungai.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal