Wapres Ajarkan Perbedaan Museum dan Sekolah di Seabad Adabiah

Senin, 24 Agustus 2015, 09:29 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Wapres Ajarkan Perbedaan Museum dan Sekolah di Seabad Adabiah
Wapres RI, Jusuf Kalla didampingi Irman Gusman (ketua DPD RI), Donny Moenek (Pj gubernur Sumbar), Awaluddin Djamin (ketua pembina YSO Adabiah) dan Ali Asmar (ketua YSO Adabiah), menandatangani prasasti 100 Tahun Adabiah mewarnai perjalanan dunia pendidika
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Saat menghadiri peringatan satu abad Perguruan Adabiah, Minggu (23/8/2015), Wapres RI Jusuf Kalla merefleksikan kembali peran sejumlah tokoh Minangkabau yang berhasil jadi putra terbaik bangsa. Seperti, Agus Salim, Imam Bonjol, Hatta, Sjahrir, Muhammad Natsir, M Djamil dan lainnya.

"Dulu, ketika orang Bugis masih banyak yang belum bisa baca, orang Minang sudah melahirkan tokoh nasional," sitir Jusuf Kalla, pria berdarah Bugis yang mempersunting gadis Minang asal Lintau Tanahdatar, Mufidah.

Dulu, terangnya, pelajar berdatangan ingin bersekolah di Sumbar. Padangpanjang adalah kota tujuan utama para santri. Sekarang, malah orang Minang yang beramai-ramai pergi belajar ke Pasentren Gontor. (Baca: Jusuf Kalla Hadiri Seabad Adabiah)

"Makanya, tidak heran kalau dulu di Jakarta, andai 10 mesjid melakukan pengajian atau ceramah, maka sembilan orang dari khatib tersebut, adalah ulama Minang. Sekarang, satu saja sudah syukur," ungkap Jusuf Kalla.

Baca juga: Sapa Relawan PMI di Lokasi Banjir Lahar Dingin Bukit Batabuah, Jusuf Kalla Sampaikan Terima Kasih

Untuk itu, Jusuf Kalla mengajak masyarakat Minang, untuk tidak terjebak dalam kejayaan masa lalu. "Itulah beda museum dan sekolah. Kalau museum menyimpan memori sejarah kejayaan, kalau sekolah menciptakan para tokoh yang akan membuat sejarah," tegasnya. (vri)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: