Jusuf Kalla Hadiri Seabad Adabiah

VALORAnews - Seabad Adabiah, diperingati dengan sangat meriah. Perguruan yang didirikan 23 Agustus 1915, oleh Syeikh DR Abdullah Ahmad, seorang ulama, pendidik dan pelopor pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau itu, milad satu abadanya ditandai dengan kehadiran Wapres RI Jusuf Kalla.

"Perguruan Adabiah ini telah menghasilkan banyak tokoh terkenal. Namun, pada gempa 20096 lalu, sejumlah bangunan di perguruan ini runtuh termasuk masjid. Berkat donasi yang dikumpulkan TV One Satu untuk Negeri serta donasi orang tua murid dan lainnya, masjid itu kini telah berdiri kembali," ungkap Ketua Pembina Yayasan Syarikat Oesaha Adabiah, Prof Awaloedin Djamin.

Menurut Awaludin Djamin yang merupakan alumni tertua Perguruan Adabiah, gempa 2009 juga merubuhkan sejumlah ruang kelas SMA Adabiah. Berkat bantuan PT Total Oil melalui PMI pusat yang dipimpin HM Jusuf Kalla, ruang kelas tersebut bisa dibangun kembali.

Bantuan lainnya juga datang dari PT BCA cabang Padang yang disampaikan melalui Ketua Alumni SMA Adabiah, Fauzi Bahar yang saat itu Walikota Padang. (Baca: Wapres Ajarkan Perbedaan Museum dan Sekolah di Seabad Adabiah)

Baca juga: Sapa Relawan PMI di Lokasi Banjir Lahar Dingin Bukit Batabuah, Jusuf Kalla Sampaikan Terima Kasih

Bersama Jusuf Kalla, peringatan HUT ke-100 Perguruan Adabiah ini juga dihadiri Hj Mufidah Jusuf Kalla, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan istri. Basuki Hadimuljono merupakan sumando rang Pasisia.

Juga hadir Menteri Agraria dan Kepala Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan. Kemudian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi yang merupakan sumando rang Agam.

Anggota Komisi VI DPR RI, Betty Pasadigoe, Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim, Pj Gubernur Sumbar, Donny Moenek, bupati/walikota, pimpinan SKDP Setdaprov Sumbar dan para undangan yang sebagian besar alumni Adabiah, juga hadir dikegiatan yang meriah itu. Puncak HUT ditandai dengan peresmian monumen Syeikh DR H Abdullah Ahmad. (vri)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: