Mahyeldi Bicara Hafizhun Alim dan Qowiyyun Amin di LK HMI Cabang Padang

Selasa, 15 Oktober 2019, 10:20 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Mahyeldi Bicara Hafizhun Alim dan Qowiyyun Amin di LK HMI Cabang Padang
Wako Padang, Mahyeldi menerima penghargaan dari panitia, usai memberikan kuliah umum saat Latihan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (LK HMI) selingkup Universitas Bung Hatta, di Gedung HMI Cabang Padang, Jalan Hang Tuah, Selasa (15/10/2019). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Memilih seorang pemimpin bukanlah perkara yang mudah bagi setiap orang. Seorang pemimpin yang dipilih harus memiliki kemampuan untuk bisa mengayomi setiap lapisan masyarakat. Di samping itu, memilih pemimpin bukan hanya urusan dunia namun sangat erat kaitannya dengan akhirat.

"Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara dunia dan akhirat. Islam harus sejalan antara dunia dan akhirat. Maka dari itu, seorang pemimpin yang dipilih harus mampu membimbing umatnya dijalan kebaikan," ungkap Wali Kota Padang, Mahyeldi saat mengisi kuliah umum di Latihan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (LK HMI) selingkup Universitas Bung Hatta, di Gedung HMI Cabang Padang, Jalan Hang Tuah, Selasa (15/10/2019).

Menurut Mahyeldi, ada dua syarat seseorang layak dipilih sebagai pemimpin. Syarat pertama, seorang muslim yang akan dipilih harus memiliki sifat seperti disebutkan dalam Al Quran Surah Yusuf ayat 55 yaitu 'hafizhun' dan 'alim'.

"Hafizhun artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya."

Baca juga: Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra, Sumbar Cetak Hattrick

"Sedangkan 'Alim' kata adalah seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera," terang Mahyeldi.

Syarat kedua, kata Mahyeldi, qowiyyun amin, yakni orang yang kuat dan bisa dipercaya. Syarat kedua ini terdapat dalam Al Quran Surat Al-Qasas ayat 26. Seorang pemimpin yang diberikan kepercayaan oleh masyarakat akan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya.

Kemudian, kata qowiyyun juga dimaknai sebagai orang mampu dibidangnya masing-masing. Seorang pemimpin harus mampu melihat potensi bawahannya sehingga ketika menjalankan tugasnya dapat diandalkan.

Dijelaskan Mahyeldi, Qowiyyun Amin merupakan karakter Nabi Musa Alaihi salam sedangkan Hafidzun 'Alim adalah karakter Nabi Yusuf 'Alaihi Salam. Seperti halnya Nabi Muhammad Saw ketika diberikan gelar Al Amin karena dipercaya dan memiliki sosok yang kuat untuk memimpin.

Baca juga: Ini Harapan Gubernur Sumbar pada Peringatan Harhubnas 2024

"Saya berharap kepada semua, jika ingin menjadi seorang pemimpin, maka dua hal ini harus betul-betul dimiliki yaitu hafizun alim dan qowiyyun amiin," imbaunya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: