TTI Janjikan Petani Untung, Harga Wajar dan Konsumen Tersenyum
VALORAnews - Kepala Dinas Pangan Setdako Padang, Syahrial menyampaikan, dalam pengembangan distribusi dan akses pangan masyarakat Kota Padang salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) disusul keberadaan rumah makan murah yang aman.
TTI merupakan terobosan Kementerian Pertanian untuk memotong rantai pasar bahan pangan yang tujuannya menurunkan harga pangan sekaligus memberikan keuntungan bagi petani. Sesuai slogannya Petani Untung, Harga Wajar dan Konsumen Tersenyum.
"Sebelumnya sebuah produk pangan harus melewati petani mulai dari penggilingan, importir, distributor, sub distributor, agen, sub agen, pedagang grosir, pedagang eceran hingga konsumen akhir. Dengan adanya toko tani dipangkas menjadi dari petani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), TTI dan langsung konsumen akhir," jelasnya dalam kegiatan diseminasi informasi bersama Dinas Kominfo Padang, Rabu (25/9/2019).
Melalui TTI, kata Syahrial, diharapkan rantai pasok (supply chain) pangan yang semula 8-9 pihak menjadi hanya 3-4 pihak, dengan harapan harga pangan dapat turun hingga 30%.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Diharapkan dengan sistem ini harga pangan menjadi murah dan produsen dapat tetap memperoleh keuntungan yang wajar," lanjutnya.
Ia menyebutkan, perihal pelaksanaan TTI di Kota Padang mulai ditumbuhkan dari dua Gapoktan yakni Gapoktan Harapan Bersama dan Gapoktan Inbis Sejahtera. Gapoktan Harapan Bersama terdiri dari TTI UD Yaser Arafat di Kelurahan Limau Manis dan TTI One Pasar Bandar Buat. Sementara Gapoktan Inbis Sejahtera meliputi TTI UD Mulyadi di Kelurahan Gunung Sarik dan TTI Toman Pasar Belimbing.
"Jadi TTIC di Kota Padang yaitu sebagai sarana atau wadah Gapoktan, supplier, produsen pangan pokok dan strategis untuk memasarkan komoditas hasil produksi pertanian. Keberadaannya diharapkan mampu memangkas mata rantai distribusi komoditas pangan yang dipasarkan langsung melalui TTIC ke konsumen, sehingga harga dapat selalu dikendalikan lebih rendah daripada harga pasar pada umumnya. Melalui TTIC, selain masyarakat mudah mengakses pangan, dan produsen tetap untung, diharapkan juga berpengaruh terhadap inflasi daerah," jelasnya.
Dijelaskannya, dengan dibangunnya Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar di Kota Padang, tentunya memberikan beberapa manfaat. Seperti TTI, Gapoktan dan LUPM yang ada dapat bekerja sama dengan TTIC dalam pendistribusian berbagai komoditi pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian petani Produsen dan Kelompok Usaha Pengolahan Pangan dapat menjual hasil produksi pertaniannya ke TTIC. Selanjutnya dapat menfasilitasi tumbuhnya rumah pangan murah di Kota Padang sekaligus menyediakan pangan murah bagi masyarakat Kota Padang melalui mobil keliling.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
"Jadi keberadaan rumah makan murah di Kota Padang sebagai tempat alternatif kuliner dengan harga yang terjangkau. Dimana sampai pendataan 19 Juni 2019 daftar rumah makan seharga Rp 10 ribu di Kota Padang total semua sebanyak 113 jumlah rumah makan yang terbagi di 11 kecamatan. Kita tentu berharap, terus bertambahnya pengembangan distribusi dan akses pangan masyarakat Kota Padang melalui TTIC dan keberadaan rumah makan murah yang aman," pungkasnya. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar