Dusun Tangah Disiapkan jadi Kawasan Perkotaan Baru

Selain RKT dan KPB dibangun di Nagari Dusun Tangah, lokasi yang lainnya yang sudah di cadangkan yakni di Nagari Lubuk Ulang Aling untuk kawasan transmigrasi. Tapi, katanya, kawasan transmigrasi di Lubuk Ulang Aling tersebut masih dalam penguasaan PT BRM, dengan lahan seluas 1.500 haketar dalam bentuk HPL.

"Maka perlu adanya perubahan status kawasan yang di kuasai pihak PT BRM, dan mesti harus ditetapkan kembali oleh Kementerian Kehutanan," ucapnya.

Ia melanjutkan, penetapan RKT oleh Kementerian, baru sebatas izin prinsip. Oleh karena itu harus dibentuk RTSPnya. Penetapan RKT tersebut oleh pihak Kementerian terkait, pada 3 November 2017. Dengan luas kawasan RKT 114.047 hektar dan seluas 867,52 hektar KPB.

Baca juga: Tim BB POM, Bappelitbangda Sumbar dan Peneliti Unand Tinjau Keamanan Pangan Gula Merah dari Nila Sawit

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kemendes PDTT nomor 104 tahun 2017, tentang penetapan Kawasan Transmigrasi di Nagari Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batang Hari. "Kawasan ini diajukan pada tahun 2010 lalu dan ditetapkan di 2017," katanya.

Ia mengatakan, disisi perencanaan kawasan dan penilaian kelengkapan administrasi pendukung, RKT Solsel berada di posisi peringkat empat di Indonesia dari 30 RKT yang ditetapkan oleh Kementerian.

Fasilitas yang akan dibangun di lahan RKT, sarana lapangan terbang, kawasan pertambangan, kawasan industri, perhubungan, fasilitas keaehatan, pendidikan, lelistrikan, pariwisata, perdagangan dan lainnya. "RKT dan KPB ini, pembangunan kawasan melibatkan banyak kementerian," katanya.

RKT tersebut, lanjutnya, terdiri dari empat Satuan Kawasan Pemukiman (SKP), SKP A berada di Nagari Lubuk Ulang Aling, SKP B di Nagari Dusun Tangah, SKP C di Nagari Abai dan SKP D di Nagari Sungai Kunyit.

"Untuk KPB akan dibangun kawasan industri, puskemas, sekolah, pertokoan, pabrik dan lainnya," ucapnya. (rls)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: