Koin Cinta untuk Khiren Gugah Kepedulian Masyarakat Sumbar

VALORAnews - Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang (DDS), Musfi Yendra mengatakan, sejak kisah bocah penderita bocor jantung jadi trending topik di media sosial dan pemberitaan media massa, uluran kepedulian pun mengalir.

"Sejak siang sudah banyak yang tergerak memberikan donasi membantu keluarga pasien, tagline mereka 'Cinta untuk Khiren, Koin untuk BPJS," ujar Musfi, beberapa saat lalu.

Menurut Musfi, para penggiat kepedulian tergerak karena biaya operasi Khiren di RS Harapan Kita, tidak ditanggung BPJS walaupun pasien merupakan pasien rujukan dan orang tuanya berstatus PNS yang notabene gajinya dipotong tiap bulan untuk bayar iuran BPJS.

"Hanya karena birokrasi, BPJS menolak menanggung pembayaran operasi Khiren di RS Harapan kita senilai Rp124,8 juta," ujar Musfi.

Baca juga: Bukittinggi Raih Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan, Ini Alasannya

DDS sebagai pengawal kepedulian, berjanji akan setransparan mungkin dalam pengumpulan donasi para donatur. "Semua tercatat dan kami laporkan kepada pemberi Donasi maupun publik," ujarnya.

Gerakan ini menurut para penggiat kemanusiaan di Sumbar tak terbendung, kabarnya dalam beberapa hari terakhir mahasiswa Unand dan mahasiswa kampus lain akan turun ke jalan menggalang koin dalam barisan cinta untuk khiren, koin untuk BPJS.

"Informasinya begitu, mahasiswa di Padang akan turun menggalang kepedulian," ujar Musfi.

Diberitakan, akibat tidak ditanggung BPJS, RS Harapan Kita Jakarta, telah melayangkan surat peringatan kepada orang tua Khiren yang juga Dosen di Unand Padang. Surat juga memperingati kalau dalam waktu tertentu tidak dibayar, maka managemen RS Harapan Kita melalui Kantor Piutang Negara, akan menyita aset orang tua Khiren. (vri)

Baca juga: BPJS Bicara JKN di Radio Langkisau FM

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: