7 Warga Solsel Dijangkiti DBD, Ini Rinciannya

Senin, 04 Februari 2019, 18:17 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
7 Warga Solsel Dijangkiti DBD, Ini Rinciannya
Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman. (humas)

VALORAnews - Dalam rentang waktu satu bulan pada 2019 ini, sudah ada tujuh orang warga di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketujuh penderita penyakit dari gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) di Muaralabuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemukiman yang banyak terkena DBD berada di wilayah Kecamatan Pauh Duo, tepatnya di Pakan Selasa yakni empat orang. Lalu, di nagari Muaralabuh ada dua orang dan satu orang terdapat di nagari Lubuk Gadang.

"Saat ini, ke tujuh pasien sudah dirujuk ke RSUD setelah sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas wilayah masing-masing. Di RSUD itu, pasien akan memperoleh asupan cairan yang cukup untuk mencegah pecahnya pembuluh darah, shock dan dehidrasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman.

Dari tujuh kasus DBD yang ditemukan itu, sambungnya, beruntung cepat diketahui sehingga penanganan dalam mengobati tidak terlambat. Menurutnya, DBD merupakan sebuah penyakit yang bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian bila terlambat ditangani. Sementara di Solsel, belum ada penderita yang dilaporkan meninggal akibat terserang DBD.

Baca juga: DPRD Solsel Konsultasikan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD atas LKPj Kepala Daerah

Termasuk 2018 lalu, yang jumlah penderitanya mencapai 103 orang. Kasus warga meninggal akibat DBD sebut Novirman, di Solsel pernah terjadi di 2017. Yakni, seorang penderita di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).

Saat ini, lanjut Novirman, wabah DBD mulai merata menyerang sejumlah wilayah di Indonesia. Sebagai langkah pencegahan agar wabah tersebut tidak merebak di Solsel, pihaknya, tengah intens memberikan imbauan kepada warga supaya menggalakkan prilaku 3M Plus untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tersebut.

Menurutnya, menghilangkan jentik-jentik nyamuk atau larva itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Jadi, setiap keluarga hendaknya melakukan 3M Plus. Yakni, menguras dan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air.

Lalu, menggali dan mengubur barang yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Baca juga: Pansus LKPj Kepala Daerah DPRD Solsel Kunjungan ke DPRD Provinsi, Ini Kata Sekwan

"Perilaku 3M Plus ini akan lebih efektif mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti itu. Lalu untuk tindakan Plusnya, seperti Menaburkan bubuk larvasida atau yang lebih dikenal dengan bubuk abate. Sementara untuk langkah fogging, dilakukan apabila telah ditemukan kasus DBD ini," pungkasnya. (rls)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: