Lawan Birokrasi ala BPJS, Masyarakat Sumbar Gagas Koin untuk Khiren

Jumat, 07 Agustus 2015, 22:50 WIB | News | Kota Padang
Lawan Birokrasi ala BPJS, Masyarakat Sumbar Gagas Koin untuk Khiren
Gerakan rakyat Sumbar "Koin untuk BPJS demi Khiren Tersenyum." Hashtag #KoinUntukBPJS ini bermakna "Mengumpulkan donasi membayar hutang ke RS. Harapan Kita sebagai pengganti hak klaim BPJS yang mesti didapatkan Khiren sebagai peserta BPJS".

VALORAnews - Para penggiat kepedulian di Sumbar, langsung bergerak membantu Khiren Khumaira Islami, bocah 11 bulan penderita bocor jantung, yang klaim biaya operasinya ditolak BPJS.

"Ini bentuk ketakpedulian atas sikap minus rasa kemanusian dari BPJS terhadap Khiren dan keluarganya. Ibu Khiren itu adalah peserta BPJS," ujar Peggiat Kemanusiaan sekaligus pengurus DPD KNPI Sumbar, Bhens Maradjo, Jumat (7/8/2015) di Padang.

Khiren dioperasi di RS Harapan Kita Jakarta atas rujukan RS M Djamil Padang, tapi ulah sehelai surat SEP yang terlambat diurus sang ibu, biaya operasi Khiren sebesar Rp 124,8 juta, akhirnya harus ditanggung orang tua.

"BPJS menolak membayarkan karena ibu pasien terlmbat mengurus SEP," ujar Direktur DDS Sumbar, Musfi Yendra secara terpisah.

Baca juga: Narasumber di Unand, Supardi Tantang Perguruan Tinggi Kawal Pilkada Nasional Serentak 2024

Kemarin, petisi untuk Khiren diluncurkan para penggiat kemanusiaan. "Kita melakukan ini untuk mengetuk para petinggi negara, ini loh gambaran dari program BPJS yang mulia tapi pelaksanaannya lebih mulia program asuransi milik swasta," ujar Nasrul Azwar.

Bhens mengatakan, aksi untuk Khiren tersenyum akan berlanjut, hari ini para penggiat kemanusiaan akan melakukan gerakan "Koin untuk BPJS demi Khiren Tersenyum."

"Pengumpulan dilakukan berbagai kalangan dan kalangan mahasiswa Unand, akan melakukan aksi Koin untuk BPJS, dirancang pas di depan Kantor BPJS Khatib Sulaiman, Padang," ujar Bhens.

Khiren sudah dioperasi, sang ibu yang merupakan Dosen Unand belum bisa tersenyum lega. Pasalnya, Dewi Anggraini (ibu Khiren,red) harus siap-siap asetnya disita.

Baca juga: Halal Bihalal Civitas Akademika Unand, Rektor: Mari Berjabat Tangan karena itu Menghilangkan Dendam

"Saya, seusai Khiren dirawat menandatangani surat pertanggungan di RS Harapan Kita. Saya terus berupaya supaya BPJS bisa bayar. Tapi apa, justru BPJS bersikukuh, beberapa hari lalu datang surat peringatan pertama dari rumah sakit, dengan konsekuensi tidak dibayar maka aset saya akan disita melalui Kantor Piutang Negara," ujar Dewi kepada banyak wartawan yang menghubunginya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: