Proyek Perumahan Nelayan Senilai Rp4,9 M Dihentikan Warga, Ini Alasannya

Minggu, 22 Juli 2018, 21:57 WIB | Wisata | Kab. Pesisir Selatan
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Belasan warga Kampung Sungai Pampan, Dusun Koto Baru, Nagari (Desa Adat) Koto Nan Tigo Ampek Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), beramai-ramai mendatangi areal Proyek Perumahan Nelayan yang ada di daerahnya, Ahad (22/7/2019) siang.

Warga yang rata-rata berprofesi nelayan tadi, terlihat emosi dan nyaris ribut dengan pekerja bangunan di lokasi. Mereka (warga) langsung mengecek kondisi perumahan yang dikerjakan. Beragam komentar pun keluar dari mulut warga.

Pasalnya, di sana terlihat jelas, beberapa titik bangunan yang dikerjakan asal jadi. Seperti pondasi yang dalamnya jauh berbeda dengan gambar bangunan di posko pengawas lapangan.

Tak hanya itu, ada juga ditemui kalau pondasi terlihat sangat dangkal, dan langsung dipasang batu.

Baca juga: PILKADA 2024: KPU Pessel Tetapkan RaNasta Nomor 1 dan HJ-RI Nomor 2

"Rumah ini jelas tak layak dihuni, kalau dilihat dari pondasi terlalu dangkal, cuma 20 cm, padahal dalam gambar justru lebih dari itu," kata Jonnedy (53) warga berprofesi tukang di lokasi.

Selain Jonnedy, para tukang dan buruh di lapangan juga mengakui kalau struktur pondasi lemah, dan rumah tak layak huni.

"Ya, pondasi seharusnya lebih dalam, kalau bisa pakai pakai cucuk (bambu yang dibenamkan di pondasi)," kata para tukang dan buruh di sana.

Hal senada juga dikemukakan Jefri, bekas tukang di proyek tersebut.

Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT

"Kalau saya menilai, bangunan proyek rumah nelayan itu, memang jauh dari standart keamanan. Kalau saya disuruh tinggal di sana, jujur saya tidak mau," ucapnya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: