Ini Rencana Aksi 3 Target Rakerkesda Setdako Padang di Batusangkar
VALORAnews - Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kota Padang menekankan pada tiga prioritas masalah, yaitu Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi serta Penurunan Stunting.
"Ketiga fokus masalah tersebut menuntut komitmen utama pemerintah dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan penguatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, dr Ferimulyani Hamid disela pembukaan Rakerkesda Kota Padang 2018 di Batusangkar, Senin (16/7/2018).
Hal ini, terangnya, perlu Rencana Aksi Daerah (RAD) baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dalam pembangunan kesehatan. "Terutama adalah penguatan fasilitas pelayanan kesehatan guna memberikan kualitas pelayanan yang baik, sehingga tiga masalah terkait tuberkulosis, stunting dan cakupan imunisasi ditangani hingga tuntas," terangnya.
Ferimulyani mengatakan, permasalahan pertama yang menjadi prioritas pembahasan pada Rakerkesda Kota Padang adalah tuberkulosis. Meskipun bukan persoalan baru di Kota Padang, namun menjadi masalah karena masih rendah cakupan penemuan kasus TBC sehingga harus ditingkatkan angka penemuannya berbanding dengan peningkatan angka kesembuhan penderita.
Baca juga: 9 ASN Pemprov Sumbar jadi Model Ketahanan Keluarga, Ini Pesan Gubernur pada Harganas ke-31
Trend penemuan TB di Kota Padang sampai dengan Mei 2018 berkisar pada angka 545 sedangkan 2017 lalu berada pada angka 2.029 kasus TBC. "Rendahnya cakupan penemuan kasus TBC ini perlu dirumuskan Rencana Aksi Daerah yang bisa meningkatkan angka cakupan penemuan dan meningkatkan angka kesembuhan penderita," katanya.
Kepala Dinkes Padang itu menerangkan, permasalahan berikutnya yang dibahas dalam Rakerkesda yang akan berlangsung selama tiga hari ini adalah permasalahan gizi masyarakat yang fokus pada pencegahan stunting. "Kasus stunting berkaitan dengan gizi masyarakat. Stunting merupakan anak balita yang mengalami gizi buruk pada masa lalu," ujarnya.
Menurut Ferimulyani, masalah gizi tidak selesai oleh tenaga kesehatan saja. Penangannya harus kerjasama lintas sektor. Masalah kemiskinan, pengetahuan, infeksi dan lingkungan sangan dominan dalam terjadinya gizi buruk khususnya stunting.
"Rakerkesda ini momentum yang tepat penanganan stunting di Kota Padang karena semua camat dan SKPD terkait hadir dalam kesempatan ini," imbuhnya.
Baca juga: PUSKESMAS SURANTIH Gelar Aksi Nagari Bebas Penyakit TB Paru
Sedangkan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi di Kota Padang, menurut Ferimulyani lagi, secara umum sudah baik. Memang terdapat beberapa wilayah yang masih rendah cakupannya sehingga perlu aksi daerah untuk menuntaskannya. Hal ini memerlukan kontribusi lintas sektoral dalam rencana aksi daerah dan dalam pelaksanaannya nanti.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
- Ini Jadwal 3 Paslon Wako-Wawako Padang Pilkada 2024 Mendaftar ke KPU Padang
- PKS Padang Targetkan 40 Persen Suara untuk Iqbal-Amasrul di Pilkada Padang 2024
- PKB, PDIP, PPP dan Ummat Sepakat Koalisi di Pilkada Padang, Calon Wajib Bawa Hasil Survei
- 100 Balita di Kecamatan Lubeg Kategori Stunting, Camat Ajak Kader Posyandu Susun Langkah Antisipasi
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
News - 18 September 2024
Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
News - 17 September 2024
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
Kota Padang - 18 September 2024
DPRD Padang Sahkan Peraturan Tata Tertib dan 4 Pimpinan Defenitif
Kota Padang - 14 September 2024