Bonus Demografi dan Revolusi 4.0 Tantangan Masa Depan, Andrinof: Atas dengan Kewirausahaan Sosial
Pertama, tahun 2020 nanti, mereka akan masuk ke dalam keranjang beban demografi yang disebut dengan bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif jumlahnya terbesar dalam sejarah. Bonus demografi ini akan berlangsung selama satu dekade dan mencapai puncaknya pada 2030.
"Dikarenakan banyaknya jumlah usia produktif, maka secara otomatis akan berlangsung persaingan yang ketat dalam mendapatkan sebuah pekertjaan," terang pakar ekonomi Universitas Indonesia ini.
Tantangan yang kedua yang tak kalah kerasnya yaitu terjadinya Revolusi 4.0 atau era digital yang bisa menghapus banyak pekerjaan. "Bersamaan dengan bonus demografi, para pencari kerja juga akan berhadapan dengan era digital atau Revolusi 4.0 yang akan menciutkan kesempatan kerja. Era digital ditandai dengan diambil alihnya banyak jenis pekerjaan oleh teknologi informasi dan sistem digital," jelas sosok yang dikenal dekat dengan RI 1 ini.
Baca juga: MPM KM UNP Perdalam Wawasan tentang Legislatif, Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi di DPRD Sumbar
Namun para mahasiswa tidak perlu cemas dengan dua tantangan besar yang menghadang tersebut jika mau mengubah sikap mental menjadi bermental wirausaha.
"Lulusan perguruan tinggi dituntut mengubah pola pikir dan mental ke arah mental wirausahawan. Wirausahawan harus bermental mandiri, gigih, inovatif, kreatif, pantang menyerah dan mau berinisiatif untuk mewujudkan ide-ide kewirausahaan tersebut," terangnya. (skm)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar