Forkopimda Padang Telisik Selisih Data Pemilih di Sidoarjo dan Malang
VALORAnews - Terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018, Pemerintah Kota Padang dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berkomitmen mewujudkan hajatan demokrasi tersebut berjalan lancar dalam situasi yang kondusif dan tanpa konflik.
Komitmen tersebut diperkuat setelah mengambil contoh dari dua daerah yang sukses memilih kepala daerahnya dengan partisipasi pemilih tinggi dan tidak ada konflik, baik soal selisih suara maupun karena pelanggaran-pelanggaran pilkada.
Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang, Alwis bersama Ketua DPRD Elly Thrisyanti dan unsur Forkopimda, Asisten Pemerintahan, Asisten Administrasi, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakan Kesbangpol) beserta para camat, baru-baru ini telah melakukan kunjungan komparatif ke Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang terkait penyelanggaraan pilkada.
Kedua daerah ini dianggap terbaik dalam pelaksanaan pemilu (pilkada) karena tidak ada konflik krusial yang terjadi, serta berhasil menggenjot partisipasi pemilih.
Baca juga: Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
"Kedua daerah, terutama Kota Malang memiliki karakteristik yang mirip, meskipun tidak bisa dikatakan sama dalam menyikapi pemilu. Kendati terdapat selisih data pemiih dari DPS (Daftar Pemilih Sementara) dengan DPT (Daftar Pemilih Tetap), namun masyarakatnya menerima ketetapan jumlah pemilih itu," ungkap Alwis.
"Pasalnya, sudah melalui verifikasi dengan melakukan coklit (pencocokan dan penelitian-red) oleh PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih-red)," tambah Alwis disela kunjungan tersebut.
Alwis menjelaskan, seperti halnya di Kota Padang, selisih hasil sinkronisasi DP4 (Daftar Penduduk Pontensial Pemilihan) dengan data dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang kemudian ditetapkan menjadi DPT juga terjadi dalam pilkada di Sidoarjo dan Malang.
Hal ini sudah dijelaskan KPU Kota Padang bahwa data dari hasil sinkronisasi DPT Pilgub (pemilu terakhir-red) ditambah dengan DP4 menghasilkan selisih, karena ada sirkulasi data yang masuk dan keluar.
Baca juga: Erman Safar Blusukan ke Pasar Aua Tajungkang dan Pasar Bawah, Ini Harapan Pedagang
"Selisih DP4 dengan DPT juga terjadi pada pilkada di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang. Hal itu karena sirkulasi data masuk dan keluar setelah dilakukan coklit," ujar Alwis.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar