Fauzi Bahar Bulatkan Tekad Warga untuk Bersama Emzalmi-Desri

Sabtu, 05 Mei 2018, 20:13 WIB | News | Kota Padang
Fauzi Bahar Bulatkan Tekad Warga untuk Bersama Emzalmi-Desri
Walikota Padang dua periode, Fauzi Bahar saat membuka kegiatan senam massal bersama warga Kota Padang di Tugu Merpati Perdamaian Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (5/5/2018) pagi. (istimewa)

VALORAnews - Walikota Padang periode 2004-2014, Fauzi Bahar menggelar senam massal bersama warga Kota Padang di Tugu Merpati Perdamaian Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (5/5/2018) pagi.

Senam massal yang juga dihadiri Wakil Walikota Padang periode 2004-2009 Yusman Kasim, anggota DPD RI Emma Yohana, Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra dan calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda tersebut mengambil tema silaturahmi dan persatuan untuk Kota Padang ke arah yang lebih baik.

"Senam massal yang kita laksanakan pada hari ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus menyatukan tekad untuk perubahan kota ini ke arah yang lebih baik," ujar Fauzi Bahar kepada wartawan di sela-sela senam massal.

Ia mengatakan, dipilihnya Tunggu Merpati Perdamaian sebagai lokasi kegiatan bertujuan untuk mengajak warga kota menjaga persatuan dan perdamaian dalam membangun kota ini. Ia mengatakan, berdirinya tugu ini adalah pasca dilaksanakannya Sail Komodo 2016.

Baca juga: Ketua LKAAM Sumbar: Pengabdian Nurkhalis pada Kemajuan Petani Tak Diragukan Lagi

"Pada 2012, saya menghadap Palinglima TNI agar ivent Sail Komodo ini dilaksanakan di Kota Padang. Alasan yang saya sampaikan untuk memacu pembangunan Kota Padang pascagempa 2009. Panglima TNI menyetujui usulan saya, tetapi setelah dilaksanakan terlebih dulu di Raja Ampat karena agenda telah di susun. Allahamdulilah 2016 dilaksanakan di Kota Padang," ungkapnya.

Ketika di tanya alasannya mendukung pasangan calon Emzalmi dan Desri Ayunda di Pilkada 27 Juni 2018, Fauzi Bahar menjelaskan, sebelumnya dirinya menaruh harapan besar kepada Mahyeldi mengingat latar belakangnya yang kuat dengan pemahaman agama.

"Setelah jabatan saya berakhir, Pak Mahyeldi saya anggap melanjutkan program peningkatan agama, yaitu iman dan takwa di tengah masyarakat, seperti program Asmaul Husna, Pesantren Ramadhan, wajib berjilbab, beras gengam, dan pengelolaan zakat sesuai dengan syariat agama Islam. Tapi kenyataan yang saya terima justru pahit, sebab saya tidak lagi menemukan sosok Mahyeldi yang saya kenal dulu, semuanya berubah sejak menjabat walikota," tegasnya.

Pasalnya, urai Fauzi Bahar, Asmaul Husna tidak terdengar lagi, dan Pesantren Ramadan dipagkas menjadi 7 hari. Padahal, dua program ini sangat bermanfaat untuk menanamkan jati diri generasi muda dengan nilai-nilai agama pada bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan waktu yang tepat menempa anak-anak di masjid dan musahalla.

Baca juga: Internet dan Telepon Seluler Masuk Dunia Pendidikan, Ketua LKAAM Sumbar: Potensi jadi Pemicu Kerusakan

"Kita terlalu bangga dengan pantai yang hanya 2 KM ini dikasih trotoar dan lampu-lampu. Saya membebaskan bibir pantai ini disaat bikin jalan dua jalur dan membagun jembatan, dan Lapau Panjang Cimpago itu biasa-biasa. Karena, pembangunan yang kita lakukan melibatkan semua pihak, bukan peran kita seorang sebagai pemimpin," pungkasnya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: