Pramuwisata Solsel Dilatih Dunia Kepariwisataan
"Daya tarik ini, menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga kawasan ini akan direvitalisasi dengan dana Rp110 Miliar. Bahkan, presiden akan berkunjung ke SRG ini," sebutnya.
"In Syaa Allah, minggu ke tiga April atau akhir April ini, presiden akan berkunjung ke SRG," katanya.
Diharapkan, kawasan SRG akan menjadi daya tarik dan tujuan para turis mancanegara untuk berkunjung. Ini adalah harapan kedepan. Dimana Pariwisata akan memiliki dampak ekonomi langsung.
Baca juga: DPRD Solsel Konsultasikan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD atas LKPj Kepala Daerah
Menurutnya, dengan pelatihan pramuwisata ini, nantinya mereka akan mampu menjelaskan kawasan SRG kepada pengunjung. Sehingga wisatawan yang datang tidak hanya sekedar berfoto-foto saja, tapi tahu sejarahnya.
Maka dari itu, pramuwisata yang mengikuti pelatihan dan pembentukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata hendaknya kedepan mampu menjadikan kabupaten berjuluk Saribu Rumah Gadang ini menjadi kunjungan wisata utama di Ranah Minang ini.
DPW HPI Sumbar, Edwar di kesempatan itu, merasa tersanjung dan terobsesi untuk turut membangun kepariwisataan di daerah Solsel. Dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Solsel melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Solsel, kedepannya diharapkan akan lahir kelompok-kelompok pejuang devisa wisata di Sumbar umumnya di Solsel khususnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparbud Solsel, Deni Yuliandra menambahkan, bahwa peserta pelatihan pramuwisata muda tahun ini, di ikuti oleh 50 orang peserta dari tujuh kecamatan di Solsel.
Setengah dari total peserta pramuwisatanya berasal dari kawasan SRG, sisanya dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) destinasi wisata yang ada di Solsel. Kegiatan ini menghadirkan pemateri, Hasmudi Hasan (penggiat adat dan budaya), Edwar (Bidang Organisasi DPW HPI Sumbar).
Ditambahkan Deni Yuliandra, kegiatan pelatihan pramuwisata ini untuk mendukung pembangunan kepariwisataan di Solsel dimana dilaksanakan selama dua hari. Satu hari penyajian materi, dan hari kedua praktek lapangan.
"Kita melaksanakan pelatihan selama dua, satu hari teori dan satu hari praktek lapangan, diharapkan melalui pelatihan ini akan menciptakan pramuwisata yang andal," pungkasnya. (rls)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal