Manusia dan Allah

*Dr Emeraldy Chatra

Selasa, 25 Juli 2023 | Opini
Manusia dan Allah
Akademisi Universitas Andalas, Dr Emeraldy Chatra.

Wacana energi yang ditransmisikan kepada manusia tidak boleh dipisahkan dari wacana ‘server Allah.’

Ruh atau energi listrik hanya untuk menghidupkan jasad manusia. Setelah listrik dimatikan, dan manusia wafat, selesailah segalanya.

Tapi jangan lupa, selama hidup kita terkoneksi kepada ‘server Allah’, komputer super yang mencatat apa saja tentang diri kita.

Di sana, tersimpan seluruh data tentang diri kita, baik fisik maupun perbuatan kita. Jadi, bagaimana bentuk hidung, warna kulit, komposisi mineral dalam tubuh, bahkan gunjingan kita, semua tercatat dengan sangat detil.

Kelak, kita akan dibangun kembali atas data yang ada di ‘server Allah.’ Tentu saja akan menjadi wujud yang sama persis dengan yang pernah ada di dunia.

Ruh atau listrik pun ditransmisikan kembali. Kita pun hidup lagi, tapi dalam suasana yang berbeda.

Kelak, kita tidak akan merasakan diri kita berbeda dengan yang kita rasakan sekarang. Kepatuhan dan kekafiran kita terasa seperti sekarang juga.

Ingatan kita tentang kekasih, istri, suami atau kekasih gelap sama saja. Sebab kita dibangun atas dasar data yang sama.

Bedanya, selama di dunia yang fana ini, kita tidak begitu takut kepada azab Allah. Tapi kelak, setelah dibangkitkan kembali, kita merasa ketakutan setengah mati karena waktu tobat sudah tertutup.

Iman dalam Ontologi

Sains yang kita kenal sekarang, jelas-jelas produk dari sebuah perlawanan terhadap doktrin agama. Teori heliosentris dikedepankan oleh para ilmuwan mempunyai metanarasi melawan otoritas gereja.

Halaman:

*Dosen FISIP Unand

Bagikan:
Ramdalel Bagindo Ibrahim

Mengobati Luka Galodo dengan Hati dan Kelola Pikir

Opini - 17 Mei 2024

Oleh: Ramdalel Bagindo Ibrahim

Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed.

Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan...

Opini - 03 Mei 2024

Oleh: Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed

Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan

Opini - 01 Mei 2024

Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)