Mahyeldi Hadiri Malamang Sakampuang Rang Aia Pacah

Minggu, 30 Desember 2018, 19:14 WIB | News | Kota Padang
Mahyeldi Hadiri Malamang Sakampuang Rang Aia Pacah
Walikota Padang, Mahyeldi dt Marajo ikut mengatur kobaran api saat memasak lamang yang digelar masyarakat Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (30/12/2017). (humas)

VALORAnews -- Di Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, tradisi malamang biasa dilakukan masyarakat secara massal atau disebut malamang sakampuang. Hal itu dilakukan saat menghadapi kegiatan besar seperti halnya di daerah lain di Minangkabau yakni merayakan maulid di masjid.

Lamang yang sudah matang nantinya akan jadi suguhan bagi jamaah yang hadir termasuk para pejabat pemerintah yang diundang. Tradisi ini memang telah jarang dilakukan, apalagi di ibukota Provinsi Sumatera Barat yang semakin metropolis. Hanya perhatian pemerintah dan tokoh masyarakat yang mampu menghidupkan tradisi ini agar tetap bertahan.

Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo, saat menghadiri kegiatan malamang sakampuang ini, Sabtu (30/12/2017), tampak tak sungkan-sungkan ikut membaur membolak-balik perapian dan ikut serta membuka bambu lamang seraya menyicip lamang yang telah matang.

"Tradisi dan budaya kearifan lokal ini perlu terus dilestarikan," kata Mahyeldi yang selain menghidupkan tradisi melalui festival, juga tidak jarang mendorong masyarakat agar mempertahankan budaya yang baik.

Baca juga: Pangdam Bukik Barisan, Gubernur dan Forkopimda Tinjau Kesiapan Lokasi Kunjungan Presiden

Seperti siang itu, Walikota Mahyeldi mengunjungi masyarakat Aia Pacah yang tengah mengadakan malamang sakampuang. Dia

Malamang adalah tradisi yang dilakukan Ibu-ibu di Ranah Minang setiap akan memasuki hari-hari besar Islam, seperti hendak masuk bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi. Biasanya malamang dilakukan sehari sebelum hari H.

Malamang berasal dari kata Lamang atau Lemang, yaitu penganan dari ketan yang dimasak bersama santan dan dikemas dalam bambu kemudian dimasak dengan perapian atau unggun yang sengaja dibuat untuk itu.

Pada memasuki bulan 'Mamagang' (sebutan untuk bulan Maulud atau Rabiul Awal) bagi masyarakat Ranah Minang tradisi malamang sudah mulai dilakukan pada hari ke 10 atau kesebelas di bulan itu, sehari sebelum tanggal 12 dimana hari itu merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. (rls/vri)

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: