KWBT Mandeh Pessel Raih The Most Popular Hidden Paradise di API II 2017
Nanda Satria Azwar, Ketua Penyelenggara API II 2017 mengungkapkan, penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia.
"Indonesia banyak memiliki objek wisata yang harus dikembangkan, jumlah wisman juga terpesat di tahun 2017 untuk kawasan Asean, mengalahkan Thailand dan Singapura," katanya, saat pengumuman juara API II 2017, Minggu malam.
Setidaknya, terang dia, sepanjang bulan Juni hingga Oktober ini, terdapat sekitar 4,5 juta tautan, dan lebih dari 32.000 berita di media online.
Baca juga: HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
"Serta 5 (lima) juta share pada media sosial (Medsos)," sebut Nanda.
Sekretaris Kemenpar RI Ukus Kuswara mengungkapkan, pemerintah menetapkan bahwa pariwisata merupakan sektor yang harus dikembangkan, untuk target 20 juta wisatawan mancanegara di 2019/2020 mendatang.
"Anugerah Pesona Indonesia (API) yang kedua ini, adalah kegiatan tahunan, dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia. Sekaligus bertujuan mendorong peran serta masyarakat dan pemerintah setempat dalam mempromosikan daerah mereka," katanya.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyebut, keberhasilan KWBT Mandeh meraih juara di API II merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Pessel.
"Keberhasilan ini adalah hasil usaha bersama, serta keinginan besar dari masyarakat Pessel. Ini terbukti dengan Vote yang diberikan. Untuk itu, kami dari pemerintah daerah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya, dan apresiasi setinggi-tingginya", kata Hendrajoni.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Rekomendasi Camping Ground di Pesisir Selatan, Pemandangannya Indah Cocok Berkemah, Cuma Rp150 Ribu per Malam
- 4 Tempat Liburan di Pesisir Selatan Sumbar, 3 Diantarnya Wisata Air
- KULINER KHAS MANDEH: Gulai Ambacang Ikan Karang, Nikmatnya Bikin Lidah Bergoyang
- CAMPING di MANDEH: Mengintip Indahnya Sunset dari Dalam Kemah
- TREKKING MANDEH: Menikmati Sekeping Surga Tersembunyi, di Puncak Batu Garudo