Inilah Kisah Sukses Perempuan Sijunjung Atasi Persoalan Sampah Jakarta

VALORAnews - Sekjend Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti berkisah, saat merantau ke Jakarta pada 1998 lalu, dirinya jadi phobia dan stress melihat kondisi sampah yang menumpuk di hampir seluruh sudut ibu kota negara Republik Indonesia itu.

Berangkat dari phobia-nya tersebut, perempuan asal Kabupaten Sijunjung ini mulai bergerak di bidang lingkungan. Gerakan dimulai dari dirinya sendiri. Wilda memilah sampah-sampah yang ada di rumahnya. Sampah yang sudah dipilah tersebut, kemudian diberikannya ke pemulung.

"Sampah kering saya kasih pemulung dan di stor ke bank sampah. Sedangkan sampah organik dikelola, di teras rumah untuk dijadikan kompos," kisah Wilda Yanti saat diskusi tentang pengelolaan sampah berbasis bank sampah, Sabtu (18/11/2017) di Bank Sampah Handayani, Jalan Handayani I, Komplek Perumdam III, Siteba, Kecamatan Nanggalo, Padang.

Setelah sukses menyulap sampah jadi kompos, Wilda sempat jadi bingung. "Mau diapakan kompos ini. Kemudian, saya ajak masyarakat untuk ikut mengolah sampah jadi kompos," terangnya. (Baca: Faldo Maldini Dirikan Rumah Sarok Atasi Persoalan Sampah Kota Padang)

"Kompos tersebut dijadikan tabungan. Saya beli dan saya jual ke tukang tanaman," terang wilda yang juga pendiri PT Xaviera Global Synergy, perusahaan jasa pengelolaan sampah beromset Rp10 miliar per bulan.

Kemudian, pada 2007, Wilda mulai bergerak turun ke masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk membentuk kelompok pengelola sampah. Awalnya, ada 10 kelompok binaan yang didirikan. Sekarang, binaan Wilda sudah mencapai 1200 kelompok. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber: