Mahyeldi Diberondong Pertanyaan saat Dialog Jumling

VALORAnews - Pengaduan masyarakat memang tidak ada habisnya. Ada saja persoalan yang disampaikan warga ke Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo ketika ada kesempatan berdialog.

Usai shalat Jumat Di Masjid Raya Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Jumat (27/10/2017), Mahyeldi kembali dicecar warga dengan pertanyaan-pertanyaan, pengaduan, masukan dan juga kritikan. Dalam dialog yang biasa dilakukan setiap Jumat pada program yang disebut Jumat Keliling atau Jumling ini, warga mengadukan persoalan jalan, drainase, bangunan, serta program pendidikan.

Tak jarang, pemimpin yang akrab dipanggil Buya itu mendapat pertanyaan menohok dari warga. Tetapi, pujian acap pula disampaikan warga atas pembangunan dan penyelesaian masalah yang telah dilakukan Pemko Padang.

"Masukan dan kritikan dari warga terhadap Pemko sangat diperlukan agar dalam pelaksanaan program pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat," kata Mahyeldi usai dialog.

Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen

Ia menyebutkan, di antara permasalahan yang disampaikan warga Pasa Gadang dalam kesempatan ini adalah terkait jalan, drainase, juga masalah pendidikan.

"Alhamdulillah, semua permasalahan yang disampaikan warga terjawab, bahkan ada yang menyampaikan terima kasih untuk perbaikan jalan sudah dilaksanakan. Sedangkan keluhan yang baru disampaikan tentu akan kita sikapi secepatnya," tambahnya.

Di kawasan Pasa Gadang yang merupakan bagian dari Kota Tua terdapat beberapa bangunan cagar budaya. Gedung-gedung itu sebagian sudah mendapatkan renovasi dari pemiliknya. Walaupun sudah berubah fungsi namun tidak mengubah bentuk fisiknya.

Menurut Mahyeldi, warga agar turut menjaga bangunan-bangunan tua yang termasuk cagar budaya. Selain dilindungi undang-undang, keberadaan bangunan cagar budaya juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Padang.

Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan

"Bangunan tua itu dilindungi undang-undang. Di sisi lain juga jadi daya tarik wisata. Warga agar turut menjaga," imbuh Mahyeldi.

Penulis:
Editor:
Sumber: