Jambore Demokrasi Pelajar, Puja: Kami jadi Paham Pentingnya Berpartisipasi

Senin, 09 Oktober 2017, 20:31 WIB | News | Kota Padang
Jambore Demokrasi Pelajar, Puja: Kami jadi Paham Pentingnya Berpartisipasi
Peserta Jambore Demokrasi Pelajar, tengah memasukan surat suara ke kotak pada simulasi pemilihan walikota jambore, Sabtu (7/10/2017). Pemilihan walikota jambore ini merupakan upaya KPU Padang mengenalkan pentingnya mengikuti kontestasi pemilu ke masyaraka
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Simulasi pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota jambore, jadi pengalaman berkesan bagi Pramuka Penegak yang mengikuti Jambore Demokrasi Pelajar yang digelar KPU Padang, 6-8 Oktober 2017 di Lemdadika Padang Besi. Dari semula awam sekarang jadi paham apa pesta demokrasi itu.

"Sebelumnya, saya cuma tahu pemilihan umum itu hanya sekadar memilih dan mencoblos saja. Setelah mengikuti Jambore Demokrasi Pelajar selama 3 hari, saya jadi tahu dan mengerti, bagaimana tahapan dari proses pemilihan umum itu sendiri," jelas, Pujayanti yang jadi utusan SMAN 14 Padang, Minggu (8/10/2017).

Selama tiga hari jambore, peserta memang dikenalkan KPU Padang tentang detail tata cara pemilihan. Mulai dari tahapan persiapan, pencalonan, kampanye hingga rekapitulasi penghitungan suara. Tahapan ini, menduplikasi tahapan, program dan jadwal pemilihan walikota dan wakil walikota Padang pada pemilihan serentak 2018 ini.

Menurut Pujayanti, selama tiga hari itu dia dan peserta lainnya diajarakan secara rinci tahapanan pemilihan walikota dan wakil walikota. "Kami diajarkan jadi penyelenggara pemilihan, diajarkan bagaimana tata cara untuk melakukan pencalonan, proses pendaftaran, proses penetapan dan lainnya," tambah Puja.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

Hal senada dikatakan Ema Melia Fitri, utusan SMA Taman Siswa. Menurutnya, mengikuti Jambore Demokrasi Pelajar ini, dia jadi antusias untuk ikut aktif dalam menyukseskan pemilihan walikota dan wakil walikota Padang yang pencoblosannya akan digelar 27 Juni 2018 nanti.

"Saya terpanggil untuk ikut aktif dalam menyukseskan proses Pilwako Padang 2017 dan pemilu serentak 2019 nanti. Sebagai generasi muda dan pemilih pemula, ternyata kita juga punya hak dan kewajiban untuk menentukan bagaimana wajah kepemimpinan di Padang untuk lima tahun kedepan," tukasnya.

Keawaman soal pemilihan serentak ini, juga diungkapkan Marianti Safitri, yang jadi utusan SMA Dian Andalas. Dia mengatakan, sebelumnya juga tidak tahu apa itu Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah mengikuti Jambore Demokrasi Pelajar ini, dia mengaku, jadi tahu apa itu KPU, fungsi dan tugasnya.

"Semoga di tahun-tahun berikutnya, acara seperti ini rutin dilaksanakan," harapnya. (rls/kyo)

Baca juga: 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: