Tiga Cabang Ansor di Sumbar Dukung Penolakan Paham Radikal
Djafrinal Effendi menambahkan, melalui deklarasi kebangsaan ini, kami ingin mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap paham-paham yang cenderung radikal dan terindikasi merongrong keutuhan NKRI. Meski dibungkus dengan simbol-simbol Islam, namun targetnya jelas membawa kepentingan pihak luar sehingga ideologi bangsa Indonesia diganti sesuai dengan misinya.
"Setiap kader Ansor sudah dibekali wawasan kenapa harus menjaga empat pilar kebangsaan Indonesia. Yakni ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1 945. Sejarah panjang dan kondisi yang dimiliki Indonesia, hanya cocok dengan konsep empat pilar tersebut," kata Djafrinal, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat ini.
Menurut Ketua Ansor Pasaman, Asrial Arfandi Hasan, generasi muda yang tingkat pengetahuan agamanya (Islam) minim, lebih mudah dimasuki paham radikal. Jika bertemu dan diajak oleh orang berpaham radikal, bisa tergoda untuk mengikutinya.
Baca juga: Komisi I DPRD Sampaikan Permintaan Maaf Usai Beraudiensi dengan PCNU Bukittinggi
"Untuk itu, generasi muda perlu meningkatkan pengetahuan agama Islam-nya yang berpahamkan rahmatan lil'alamin, Islam yang moderat," kata Asrial, mantan Camat Padang Gelugur Kabupaten Pasaman ini.
Dikatakan Asrial, deklarasi kebangsaan ini juga meningkatkan silaturrahmi dan konsolidasi Ansor sesama pimpinan dan kader Ansor di tiga cabang. Ke depan pertemuan ini diharapkan dapat ditingkatkan dengan jumlah cabang yang lebih banyak. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Bupati, Wabup dan Ketua PKK Ikuti Tradisi Manjalang Buya Lubuak Landua
- 52 Ribu Pengunjung Hadiri Kegiatan Pesta Pantai Sasak, Ini Kata Wabup Pasbar
- Hamsuardi Pimpin Acara Manjalang Buya Lubuk Landur
- Personel Polsek Pasaman Amankan Objek Wisata
- Wabup Pasbar Lepas 100 Ekor Tukik Bersama Penggiat Konservasi Penyu Maligi