Tiga Polres Dukung Ziarah Kebangsaan Ansor Padangpariaman
Beliau bersama KH Hasyim Asy'ari menjadi murid dari Syekh Al Minangkabauwi di Mekah. Berarti Syekh Sulaiman Arrusali seperguruan dengan KH Hasyim Asy'ar pendiri Nahdlatul Ulama tahun 1926.
Dari ziarah kebangsaan ini, kata Zeki, kader Ansor diharapkan terus melanjutkan perjuangan para ulama dalam mensyiarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah. Islam yang toleran, moderat, menjaga tradisi dan menjadi rahmatan lil alamin.
Bukan Islam yang terkesan radikal, garang, saling menghujat, mudah mengkafir-kafirkan umat Islam lainnya dan sering membid'ahkan ziarah kubur (makam) para ulama.
Baca juga: MTsN 06 Padang Alai Gelar Pelatihan Menulis
Melalui ziarah kebangsaan ini, kata Zeki, mulai ditumbuhkan kembali rasa menghormati pada pendahulu yang sudah berjasa dalam mengembangkan dan mensyiarkan Islam di daerah ini. Kita bisa menjalankan kehidupan beragama saat ini, tidak terlepas dari jasa-jasa para pendahulu tersebut.
Zeki membantah adanya tudingan berziarah tersebut menyembah kuburan. "Mana ada kami berziarah menyembah kuburan. Kami sangat menghormati jasa-jasa para ulama tersebut. Karena beliau sudah wafat, hanya makamlah yang bisa didatangi sebagai bentuk bersilaturrahmi. Secara fisik yang ada makamnya. Itulah yang dikunjungi, diziarahi," kata Zeki. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nurnas Serahkan Alsintan untuk 37 Keltan dari 11 Nagari di Padangpariaman
- Hakim MK Nyatakan Gugatan Tri Suryadi-Taslim Lewat Tenggang Waktu
- JKA Sosialisasikan Empat Pilar ke Kader Ansor Sumbar
- Wasekjen Ansor: Ketum Jadi Menag, Ansor Jadi Sorotan
- Optimistis Raih Anugerah KIP, III Koto Awua Malintang Siapkan Branding Nagari