Ketangguhan UMKM Berdampak pada Pengentasan Kemiskinan
VALORAnews - Bupati Agam, H Indra Catri Dt Malako Nan Putiah membuka learning workshop tentang Model Membangun Ketangguhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan menuju masyarakat tangguh bencana, di Padang, Jumat (19/5/2017).
"UMKM merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Kabupaten Agam. Diketahui, UMKM ini merupakan salah satu yang memberi kontribusi besar untuk daerah. Karenanya, program-program Pemkab Agam berkaitan dengan pengembangan UMKM, karena kita terus berupaya meningkatkan UMKM," ujar Indra Catri.
Menurut dia, terdapat tiga tujuan pengelolaan keberlanjutan UMKM di daerah rawan bencana, yaitu melindungi manusianya (pemilik UMKM dan pekerja), melindungi usahanya (aset usaha dan rantai produksi) dan memulihkan usaha dan ekonomi lokal.
"Kita berharap, pelaku UMKM ke depannya dapat lebih meningkatkan produk dari usaha yang dikembangkannya," ujarnya.
Baca juga: Pjs Bupati Agam Pimpin Rapat Koordinasi Jelang Pencoblosan Pemilihan Serentak 2024, Ini yang Dibahas
Sementara, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dikesempatan itu mengungkapkan, untuk membangun ketangguhan UMKM, kebijakan OPD di Pemprov Sumbar yang terkait dalam menangani masalah mikro tersebut, terus diperkuat.
"Ada bebeapa OPD di Sumbar yang bertanggungjawab untuk meningkatkan UMKM ini, yang sifatnya koordinasi dengan kabupaten/kota. Sebab masalah koperasi, perdagangan, dan perkebunan merupakan kewenangan kabupaten," ungkap Nasrul Abit.
Ia mengungkapkan, model membangun ketangguhan UMKM ini harus ada inovasi produk, karena kita bergerak disektor ketahanan pangan dan pertanian. "Bagaimana pertanian ketahanan pangan kita punya inovasi produk, termasuk bagaimana mulai dari pembibitan sampai menjadi hasil, dan cara pemasarannya," terangnya.
"Syaratnya, UMKM harus ditangani OPD khusus, satuan pemodalan dan pemasarannya. Untuk pemasaran kalau memenuhi syarat dia lolos sertifikasi," ujarnya.
Baca juga: Pjs Bupati Agam: Penguatan SDM harus Sejalan dengan Kebutuhan Era Digital
Menurutnya, hasil produk harus miliki sertifikat halal baik masalah IGT, kebersihan dan kesehatan. "Jika produk sudah halal, nanti ada sertifikasi oleh yang akan memasarkannya," terangnya. (rls/vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025