Jalur Kereta Api Beresiko Diminta Dipagari

Rabu, 17 Juni 2015, 16:50 WIB | News | Kota Padang
Jalur Kereta Api Beresiko Diminta Dipagari
Kereta api melintas di areal persawahan di kawasan Padangpariaman.
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Walikota Padang, Mahyeldi mengharapkan, pihak terkait memikirkan keselamatan masyarakat dari bahaya kereta api. Diketahui, hampir semua jalur kereta api di Kota Padang melintasi jalan umum dan berdekatan dengan pemukiman warga.

Mulai dari arah utara, jalur kereta api berada di pinggir jalan Lubuk Buaya terus ke arah Tabing dan Air Tawar. Jalur kereta api ini terus masuk ke pusat kota, melewati jalan Joni Anwar, terus ke Alai, Simpang Haru dan berakhir di Teluk Bayur.

"Jalur-jalur beresiko harus diberi pagar. Bagaimana supaya kecelakaan dapat diminimalisir," kata Mahyeldi di Kantor Balaikota, di Aia Pacah, Selasa (16/6/2015), sebagaimana siaran persnya beberapa saat lalu.

Hal ini disampaikan Mahyeldi menyikapi kecelakaan tragis yang dialami seorang mahasiswi UNP, Eka Sofiadita, yang meninggal setelah digilas kereta api di Simpang Polonia, Tunggul Hitam, Minggu (15/6/2015).

Baca juga: Gubernur Hadiri Batagak Panghulu Datuak Rajo Endah Nan Randah Naik Sarumpun

Keadaan ini cukup beresiko terhadap keselamatan warga Kota Padang. Apalagi, jalur kereta api yang melewati jalan umum ini tidak seluruhnya yang diberi pagar pembatas. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan jika masyarakat tidak waspada apabila melewati jalur kereta api.

Untuk memberi pagar di jalur beresiko ini, tentunya diperlukan koordinasi antar Dinas Perhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). "Instansi terkait tentu harus bincangkan ini, kalau tidak akan terus jatuh korban selanjutnya," tambah Mahyeldi.

Dia berpendapat, cara lain untuk meminimalisir itu yakni dengan merancang fly over (jalan layang) atau jalan under pass. Sehingga nantinya dapat mengimbangi kereta api. "Cara ini perlu didiskusikan antara Dinas PU dengan Dinas Perhubungan. Sehingga, tak ada lagi terdengar calon penerus bangsa yang dibanggakan terlindas kereta api, kasihan kita," kata Mahyeldi. (vri)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: