Padang Endemik DBD, Mahyeldi: Efektifkan Goro Setiap Sabtu

Rabu, 01 Maret 2017, 17:35 WIB | News | Kota Padang
Padang Endemik DBD, Mahyeldi: Efektifkan Goro Setiap Sabtu
Wako Padang, Mahyeldi Dt Marajo memberikan arahan pemberantasan demam berdarah dengue (DBD) saat rapat dengan Dinas Kesehatan Kota Padang serta OPD terkait, Selasa (28/2/2017) malam di Palanta Kediaman Walikota Padang. (humas)

VALORAnews - Walikota Padang, Mahyeldi Dt Mrajo bertekad memerangi Demam Berdarah Dengue (DBD) di ibu kota provinsi Sumbar ini. Karena, Kota Padang termasuk daerah endemik karena sudah tiga tahun berturut-turut terjadi kasus DBD.

"Kita perangi DBD, masak kalah dengan nyamuk," tegas Mahyeldi, Rabu (1/3/2017).

Diterangkan Mahyeldi, sejak tiga tahun belakangan cukup banyak warga yang menderita DBD. Bahkan jika dihitung-hitung, kasus DBD sudah terjadi di seluruh kecamatan. Untuk memerangi DBD, Mahyeldi menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan Kota Padang serta OPD terkait, Selasa (28/2/2017) malam di Palanta Kediaman Walikota Padang.

"Jumlah penderita pada 2014 sebanyak 666 dan enam orang di antaranya meninggal dunia. Sementara, 2015, penderita mencapai 1126 orang dan delapan meninggal. Tahun 2016, kasus meningkat hingga mencapai 911 kasus dan 11 orang meninggal," ungkap Mahyeldi.

Baca juga: Direksi, Komisaris dan Karyawan Bank Nagari Himpun Bantuan Senilai Rp251 Juta

Mahyeldi mengimbau seluruh perangkat terkait, untuk lebih peka dengan kasus ini. DBD harus lekas ditanggulangi. "Karena kita pelayan masyarakat, maka menyangkut kesehatan berati menyangkut dengan kepentingan umum, maka perlu memikirkan bersama terhadap kesehatan masyarakat," kata Mahyeldi.

Perlu cara khusus dan target tepat dalam pencegahan DBD. Mulai imbauan dan ajakan serta melalui slogan yang ditempatkan di tempat umum. Termasuk, program promosi kesehatan guna membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

"Kita perlu meminimalisir. Jangan kita lihat hanya tentang Pilkada saja, yang terpampang di sudut jalan. Padahal Dinas Kesehatan atau Puskesmas juga dapat menyampaikan tentang bahaya demam berdarah dan pencegahannya lewat baliho-baliho dan media. Karena, menjaga dan mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati," tuturnya.

Cara yang lebih efektif memerangi DBD yakni dengan mengadakan gotong-royong setiap Sabtu di seluruh tempat dan fogging. Hal ini, menurut Mahyeldi, merupakan wewenang seluruh pihak untuk bersama.

Baca juga: FK IJK Donasikan Logistik Pendukung Kebutuhan Harian Senilai Rp837 juta, Diserahkan Langsung ke Korban

"Salah satu bentuk pencegahan penyakit DBD adalah melalui kegiatan Goro Bersih Kampung dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang secara rutin dilakukan seminggu sekali. Dengan tujuan, bisa memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti itu," papar Mahyeldi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: