Kata Mahyeldi, Kepemimpinan Bukan untuk Dikejar

Minggu, 18 Desember 2016, 21:34 WIB | News | Kota Padang
Kata Mahyeldi, Kepemimpinan Bukan untuk Dikejar
Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo memberikan pemaparan soal kepemimpinan saat jadi pemateri dalam acara Business Meeting BNI Syariah, di Hotel Royal Tulip, Bogor, Jumat (16/12/2016) sore. (humas)

"Bahkan Imam Ghazali mengatakan bahwa pemimpin yang adil dalam satu hari, lebih baik daripada beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Itulah cara Allah menghargai pemimpin," terang Mahyeldi dalam materi berjudul "Kepemimpinan dalam Islam" yang disampaikannya di depan lebih seratusan undangan yang hadir sore itu.

Sepanjang sejarah kelahiran Islam dimulai, kepemimpinan politik memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan umat muslim. Dalam literatur barat, kekuasaan kepemimpinan selalu menggunakan kata 'power'. Sedangkan 'power' pada umumnya bermakna kekuatan.

"Dan ini memiliki makna bahwa kekuasaan harus beriringan dengan kekuatan (power). Sehingga kita tidak boleh memisahkan salah satunya," tukas Mahyeldi.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Ketersediaan Jaringan Internet untuk Kelancaran Sirekap

Walikota Padang menilai bahwa kaidah tersebut telah menjawab fenomena, bahwa banyak orang baik tetapi tidak bisa menciptakan perubahan baik dalam skala besar sedikitpun. Dan juga ada orang jahat tetapi dia berkuasa.

"Bahkan menggunakan kekuasaannya secara semena-mena. Dua fenomena itu bisa terjadi karena kita memisahkan antara kekuatan dengan kebenaran," ujarnya.

Mahyeldi menukaskan, berbicara tentang kepemimpinan tidak harus selalu berbicara negara. Kepemimpinan yang hakiki selalu dimulai dari diri sendiri. Karena jika leadership sudah tertanam di dalam diri, akan dengan mudah menularkannya kepada orang lain.

"Apalagi saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berintegritas, berkapasitas, berpengalaman dan memahami agama Islam secara baik. Dengan cara kita mempersepsi ulang kepemimpinan bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang harus dibangun dan dijaga, bukan untuk dikejar, maka kita akan keluar dari carut marut politik yang tak produktif dan mulai mengerjakan hal-hal besar yang bisa dikerjakan karena kita sudah memiliki pemimpin yang memiliki kompetensi leadership masyarakat yang tangguh," terang Mahyeldi.

Mahyeldi menekankan bahwa tugas berat tokoh-tokoh Islam Indonesia hari ini adalah bagaimana masyarakat pemilik suara di Jakarta sadar sesadar-sadarnya bahwa tidak ada dikotomi memilih gubernur dengan kepemimpinan dalam Islam.

"Sehingga mereka tidak memberikan suara kepada non-muslim, dan secara teori demokratis, jika umat Islam mayoritas di Jakarta, maka seharusnya yang menang adalah calon pemimpin yang muslim, wallahualam," tukasnya. (rls/vri)

Halaman:
1 2
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI